Empat Puluh Tujuh🌿

1.6K 93 4
                                    

Tiga hari telah berlalu kini mereka berkumpul diruang tamu apartment milik Syifa untuk menunggu keputusan yang Syifa ambil.

"Kami tidak akan memaksamu untuk menerima putra kami, apapun jawaban kamu kami harap silaturahmi kita tetap selalu terjaga"

"Iya pak Fatah, dengan senang hati"

"Nak, bagaimana jawaban kamu?"lanjut Abi menanyakan kepada Syifa

"Ifa....."

Sunyi, semua menunggu apa yang akan Syifa sampaikan

Glek!

Gio berkali-kali menelan ludahnya susah payah menunggu jawaban dari wanita yang sangat ia cintai itu

'Ya allah apapun yang ingin ia ucapkan, berikan aku keikhlasan'batin gio

"Nak, ayo bilang! Apa keputusan kamu sayang"ucap umi sambil mengelus punggung putrinya

Syifa menarik nafasnya dalam lalu dalam satu tarikan nafas ia mengucapkan-

"Bismillahirrahmanirrahim, saya Putru Syifa Saraswati menerima lamaran dari Gio Arlando"ucap syifa mantap

"Alhamdulillah"seru mereka

Semua orang mengucapkan syukur termasuk gio, Antara percaya dan tidak ia sambil memeluk Fatah mengucapkan asma Allah dan bersyukur, bahkan air matanya sudah sangat deras dan membuat baju Fatah basah.

Semua orang terharu melihat gio yang terlihat sangat bahagia dan terlihat jelas bahwa gio benar-benar mencintai Syifa dan sangat menginginkan Syifa.

Sedangkan Syifa yang melihat itu merasa hatinya nyeri antara bahagia karena terharu melihat gio yang amat bahagia dengan keputusannya.

'semoga ini yang terbaik, terimakasih ya Allah'batin Syifa

"Terimakasih nak, kami tak menyangka kamu menerima kami menjadi bagian dari keluarga yang hebat seperti kalian, kami-"ucap fatah

"Jangan bicara seperti itu pak, kami yang bangga bisa berbesanan dengan kalian, tak sangka ya selain menjadi rekan bisnis kita juga akan menjadi keluarga"ucap Abi sambil terkekeh geli

"Iya pak"ucap Fatah sambil terkekeh geli juga

"Gio, sudah atuh! Masih nangis aja, nih liat Malu dilihat calon istri"ucap Fatah membuat mereka tertawa renyah

"A..aku... terlalu... bahagia dad,,,kenapa Dady tak faham"ucap gio memonyongkan bibirnya

Wira yang melihat gio seperti itu langsung terbahak

"B..bhahahha.... ESKPRESI LO ANJAAAYYY!"Ucapannya sontak membuat kedua orangtuanya melotot termasuk istrinya

"U..ups! Heheh...sorry bi, mi...Wira reflek hehe"ucap Wira sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal

"Awww!"Teriak Wira saat Anis (istrinya) mencubit pinggang nya dengan keras

"Mulutnya Abi"kesal Anis

"Aduh sakit sayang, ya Sorry aku reflek sayang! Abis lucu liat muka di dodol kering tadi"ucapnya

Lagi lagi Anis mencubit pinggang suaminya itu

"A..aww beb, sakit"rengek Wira

"Ck, sudah sudah! Kalian malah ribut"ucap umi

Sedangkan Syifa hanya menggelengkan kepalanya saja

"Besok kita bicarakan soal pernikahan dan acara lainnya ya pak Fatah"ucap Abi

"Iya pak! Insyaallah besok kami kesini lagi"

"Iya pak! kami tunggu"ucap Abi ramah

"Baiklah pak, kalau begitu kami pamit"ucap Fatah

Abi hanya mengangguk sambil tersenyum

"Hati-hati pak"ucap Abi saat bersalaman dengan mereka.

Sedangkan gio sebelum pergi, ia bersalaman juga kepada Syifa dengan menakupkan kedua tangannya lalu berkata,

"Terimakasih calon istri"ucap gio dan langsung pergi ngacir tanpa mau tau bagaimana ekspresi Syifa setelah mendengar-nya.

*

Setelah acara dimana keputusan nya telah ia umumkan, Syifa kini berada didalam kamar menatap suasana malam dari luar jendela kamarnya ditemani segelas susu coklat caramel ditangannya.

"Apa keputusan ku sudah benar?"gumamnya

"Mas Ega? Apa kamu mendengar juga keputusan ku tadi?"icap Syifa berdialog sendiri

"Jika iya? Apa aku mengambil lengkah yang benar? Bukankah ini juga yang kamu inginkan mas, agar aku menikah dengan bocah tengil itu"
Ucap syifa lagi

"Kenapa mas, kenapa kau pergi lebih dulu meninggalkan aku mas, harusnya kamu ada disampungku sekarang hiks..."

"Aku,,, Astagfirullah! Maafkan hamba ya Allah, kenapa begitu sulit untuk hamba menerima takdir yang telah engkau tentukan ini.. astagfirullah"ucap syifa setelah sadar apa yang baru saja ia ucapkan

"Bangkit Syifa, hidupmu masih panjang! Raih Syurga mu bersama dia yang kini akan menjadi nyata bagimu, yang akan selalu disampingmu sampai akhir hayat mu"gumam syifa menyemangati dirinya sendiri

"Bismillahirrahmanirrahim"ucap syifa

☘️

Selamat siang, masih lanjut nih hehe...
Masih nunggu kelanjutannya tak🤗yuk read terus Jangan sampai ketinggalan Yo,
Salam wong serang city.

Jangan lupa voment, voment dan like✨

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang