17 tahun berlalu
"Maa Syaa allah, bidadari umi semangat sekali? Ada apa hmm?"tanya Syifa saat melihat wajah putrinya yang terlihat bahagia
"Tentu saja umi, malam ini kita akan kerumah nenek dan kakek kan umi?"pricyl memeluk tubuh ramping Syifa dari belakang
"Uhhh, bidadari umi rindu banget ya sama nenek kakek?"Syifa membalikkan badannya dan mengecup kening pricyl
"Iya umi, 3 tahun Ndak ketemu, Pricyl rindu"ucap Pricyl sedih
"Sudah dong, jangan sedih! Lagian kakak sibuk sama kerjaan Mulu diluar negeri, gimana mau ketemu?"ucap umi
Pricyl memoncongkan bibirnya
"Uhhh, gemesin banget si, udah Sekarang pricyl ganti baju. Terus bersiap shalat magrib, panggil juga adek yak?"Syifa menjawil kedua pipi pricyl karena gemas
"Oya, Adek dimana umi?"tanya pricyl
"Dia sedang hafalan, biasanya di balkon kamarnya"balas Syifa lembut
"Mmm...kalau Abi?"tanya pricyl lagi
"Abi lagi dikamar, baru aja pulang dari kantor"balas syifa lembut
"Okedeh! Pricyl ke kamar Adek dulu aja deh"pamit pricyl
Syifa mengangguk lembut!
Pricyl, gadis kecil yang kini sudah tumbuh menjadi gadis matang yang cantik, anak yang dirawat oleh Syifa dan gio sejak umur 7 tahun. diusianya yang kini sudah cukup matang yaitu menginjak 24 tahun ia disibukkan dengan kerja, kerja dan kerja.
Karena ia pikir tak mungkin selamanya ia akan merepotkan umi dan abi-nya selalu meskipun Syifa dan gio tak pernah mempermasalahkan hal itu tapi Pricyl tetap tidak enak. Maka dari itu ia selalu berusaha agar segala sesuatu yang ia ataupun umi abinya inginkan bisa ia dapatnya dengan uang hasil keringatnya sendiri.
"Anak itu"Syifa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
🍂
"Assalamualaikum Adek mbak yang tampan"pricyl menyilangkan tangannya diatas meja dan memposisikan kepalanya diatas lipatan tangan.
"Wa'alaikumsalam"balasnya singkat seraya tersenyum kecil
"Adek mbak rajin banget?"Pricyl menaik turunkan alisnya
Sedangkan Ical hanya tersenyum sedikit tapi tulus.
Muhammad Rizal Al-Qowy, putra kandung dari Gio Arlando dan Syifa. Sekarang ia berusia 16 tahun, dan kini duduk di kursi kelas 11 SMA ternama di Bekasi.
Sifatnya yang berbeda, tak seperti gio atauupun syifa. Rizal memiliki sifat yang pendiam, shalih, irit bicara, tapi tidak dingin, lembut, namun sangat tegas dalam setiap ucapannya.
Diusianya yang tak terbilang anak-anak lagi, ia sekarang mulai mengurangi bersentuhan dengan lawan jenis, termasuk kakaknya sendiri. Pricyl! Karena ia tahu pricyl bukanlah kakak kandungnya, itu artinya pricyl bukanlah mahramnya.
Begitupun pricyl, ia sudah cukup banyak mengetahui ilmu agama yang sejak ia diangkat oleh keluarga ini dan diajarkan mengenai apa itu ISLAM oleh umi dan abinya. Dan ia faham.apa yang dilakukan adik kesayangannya ini.
"Sudah juz berapa dek?"tanya pricyl lembut
"Tak sejauh hafalan mbak"ucapnya
"Kau selalu merendah diri dek"Pricyl tersenyum tulus
"Sudah hampir waktu magrib"ucap Ical
"Eh"Pricyl melirik jam tangan brand miliknya dan benar.
"Bersiap"Ical bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamarnya dan menju kamar mandi
Sedangkan pricyl hanya mengangguk lalu segera keluar dari kamar Ical.dan kembali kekamarnya.
"Pintu"ucap Ical sambil menengok dari balik pintu kamar mandi
"Oke"ucap Pricyl dan langsung menutupnya.
Inilah kebiasaan mereka jika saling berkunjung dikamar masing-masing, pintu kamarnya akan selalu terbuka dan akan ditutup setelah salah satunya keluar.
Dengan segera pricyl menuju kamarnya dan membersihkan tubuhnya untuk bersiap melaksanakan shalat magrib berjamaah.
☘️
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu 🎉
Huaaaa....hampir di penghujung cerita nih😜
Jangan bosen ya...🌿Salam manis dariku.
Fysafitri
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
General FictionGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...