Tak!
Tok!
Tak!
Tok!
Suara gesekan antara sepatu pentopel dan lantai rumah sakit sangat nyaring terdengar sepanjang koridor gedung putih itu. Seorang pria dengan tas dipundaknya setengah berlari menuju salah satu kamar pasien disana.
Gio! Ya pria itu adalah gio Arlando, sudah hampir satu bulan ini semenjak syifa koma gio selalu menyempatkan waktu untuk menemuinya. Tiada hari tanpa datang menjenguk sang dosen yang ia cintai ini, kecuali ada hal mendadak.
Ceklek!
Gio membuka pintu dengan sangat perlahan, senyumnya terbit dibibir manis yang masih sibuk mengatur nafasnya itu.
Hosh!
Hosh!
Hosh!
"Assalamualaikum! Bu dosen?"ucap gio sambil menutup pintunya Kembali
Gio duduk disamping brankar rumah sakit sambil menundukkan wajahnya, meski syifa menutup matanya, tetap saja gio harus tetap menjaga etika.
"Maaf syifa! Aku terlambat menjengukmu, apa kamu tidak mau menghukum ku?"
"Asal kamu tau, aku sudah tiga kali terlambat heheh.."tawa gio dengan suara bergetar
"Bagaimana kabar kamu Syifa? Apa kamu terlalu bahagia dialam sana sampai tak mau kembali kesini? Hmmm?"
"Siapa yang kau temui disana? Apa kamu bertemu dengan Ega, Sahabat-ku? Jika iya, salamkan padanya aku sangat sangat merindukannya"lirih gio
"Bilang juga, terimakasih atas semua motivasi dan semangat hidup yang selalu dia berikan untukku hiks...aku....aku sangat merindukannya"
"Kamu, sampai kapan kamu akan tertidur hmm?"
"Kau tahu, begitu banyak suka duka yang aku lewati selama kau tidak ada. Aku sendiri, aku seakan hidup sendirian. Tanpa kamu, sahabatku dan juga perhatian dari keluargaku. Papa sama Mama selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka. Jika boleh aku memilih, aku ingin segera meminangmu membangun sebuah keluarga kecil bahagia bersamamu"
"Aku ingin hidupku terasa lebih berwarna, dengan kehadiranmu. Tapi aku tau kau tidak akan pernah menerimaku, kau ingat? Dulu saja kau menolak ku berulang kali yakan?hehe... Kau membuatku patah hati setiap hari Syifa heheh...dengan kata pedas, datar dan super ketus milikmu itu heheh.."
"Bisakah aku rekwes setelah kau sadar nanti Syifa?..aku ingin kamu berubah dan mencoba membuka hati untukku"
"Ah ...halu banget aku hehehh..."
"Syifa, besok aku akan kembali! Insyaallah aku tidak akan terlambat lagi ya? Hehe...eh tapi Ndak janji heheh..."
"Selamat beristirahat, aku pulang! Assalamualaikum"
Belum sempat gio Keluar dari kamar Syifa, pintu ruangan syifa terbuka. Menampilkan seorang pria tampan berjas rapi, dan jangan lupakan wajahnya yang super cuek.
Ceklek!
Gio menoleh dan terlihat disana pria tampan yang tengah menaikkan sebelah alisnya.
Gio mengerutkan keningnya
'siapa dia?'batin gio
"Siapa kau?"tanyanya
"Aku Gio Arlando, salah satu mahasiswa Bu syifa"balas gio tenang sambil menampilkan senyumnya
Ia hanya manggut-manggut sambil ber-o ria
"Hanya mahasiswa?"
"Iya"
"Apa ada hubungan spesial diantara kalian?"
"A...aah! T.. tidak, kami sebatas dosen dan mahasiswa!"
"Apa kau kesini sendiri?"
"I..iya!"
"Kenapa?"
"Ha?"
"Biasanya jika seorang mahasiswa biasa menjenguk salah satu dosennya ia tidak akan sendirian, pasti bersama temannya. Kecuali kau memiliki hubungan spesial dengannya atau mengagumi-nya mungkin?"ia mengangkat sebelah alisnya
"H..aah! E...engga, aku....aku..tadi...anu.."
"Tidak usah dilanjutkan, aku mengerti"
"Eh"
"Kenalkan, Aku Putra Sandi Wiranto! Abang satu satunya Syifa, aku baru saja datang dari malang"
Glek!
"M...maaf bang! Ak..aku-"
"Tidak apa!"
Gio gugup, ia ketahuan sekarang!
"Tidak usah gemetar begitu, aku tau meksudmu! Dan aku lihat kamu bisa dipertimbangkan"ucap Wira sambil memperhatikan gio dari atas sampai bawah
"Eh...euuummm! Terimakasih bang, Oya maaf bang, aku harus pulang!"
"Kenap buru-buru?"goda Wira
"Ehh..anu bang! Aku...."
"Kau tidak perlu takut, aku ingin kau menemani aku disini sebentar"
"Aku..."
"Tidak terima penolakan"tegas Wira
Gio menghela nafasnya berat
'keras kepala, seperti mu syif'batin gio
☘️
Selamat pagiii...
Semangat yoooo,,,,jangan sampai lemesh😅Kayak author nih, meskipun dirumah aja tetep strong🤣
Jangan lupa Voment ya kak❣️
Salam manis dariku ✌️
Fy_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
General FictionGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...