Dua puluh tujuh🌿

2.5K 101 1
                                    

Syifa terbangun di sepertiga malam-nya, ia melaksanakan sholat sunah tahajud lalu setelah selesai ia mengadahkan tangannya seraya memohon do'a.

Ya Allah,
Saat ini aku ada dalam keresahan!
Aku tak ingin melepaskan dia yang aku cintai.
Namun aku takut jika dia menyerah untuk mempertahankan aku demi sahabat-nya yang juga mencintai aku.

Ya Allah,
Aku percaya kepadamu
Kau akan memberikan petunjuk dan memberikan yang terbaik untukku.
Aku akan terima apapun pilihanmu ya Allah.

Syifa mengamini do'anya lalu ia mengambil Al-quran dan membacanya dengan suara yang merdu dan tenang.

Tepat pukul 05.00 setelah ia menyelesaikan sholat subuh ia segera beranjak ke dapur dan membuat sarapan untuk dirinya sendiri.

Hanya nasi goreng campur sosis cukup untuknya sarapan, mood syifa pagi ini kurang baik karena sebuah fakta perasaan seorang gio Arlando, mahasiswa-nya yang ternyata memiliki perasaan lebih terhadapnya.

Ia menuju ruang tamu dengan laptop dan toples cemilan dikedua tangannya. Sebelum berangkat ke kampus ia akan check tugas para mahasiswa terlebih dahulu, Karena memang MK juga dimulai jam 10 pagi. Masih cukup banyak waktu untuknya sedikit istirahat bukan!

Drrttz!

Drrttz!

Assalamualaikum!

"Wa'alaikumsalam"

Berangkat jam berapa dek?

"Dek?"tanya syifa sambil menaikkan sebelah alisnya

Kenapa Ndak boleh ya? Padahal buat latihan nanti kalau udah halal, biar terbiasa

Blush!

'astagfirullah'batin syifa

"Gak apa-apa"

Syukran katsiran

"Hmm"

Jadi?

"Apa?"

Berangkat jam berapa dek?

"Setelah sepuluh"

Mau mas jemput?

"Ndak usah"

Baiklah

Tutt!

Tutt!

"Lah"Syifa membeo saat Ega mengakhiri telpon-nya

"Gak ada usaha-usaha nya banget"kesal syifa tanpa sadar

"E..eh! Astagfirullah. Apa yang aku fikirkan, ck"guamamnya sambil memukul kepalanya pelan

Tanpa mau berdebat dengan fikiran-nya sendiri, Syifa meletakkan ponselnya lalu kembali melanjutkan tugasnya yang sempat tertunda. Sesekali ia juga memasukkan cemilan yang ia pangku itu kedalam mulutnya, matanya menelusuri nama yang masih banyak tunggakan tugas Dimata kuliah-nya.

"Bocah itu lagi"gumam Syifa

*

Hari ini syifa menggunakan sepeda motor matic-nya untuk berangkat ke kampus, ia sedang ingin menikmati semilir angin pagi dikota yang lumayan agak lama ia tempati ini.

Jam setengah sepuluh masih terhitung lagi kan?? Sejuk udara pagi masih terasa, dan rasanya.. masyaallah!

Syifa memarkirkan sepeda motor-nya dan ia segera berlalu dari sana, tanpa membenahi hijab, menambal make up, tambah lipstik dll seperti yang dilakukan kebanyakan orang.

Saat dikoridor kampus ia papasan dengan Gio, kebetulan ia ingin mengatakan sesuatu kepada gio. Mengenai nilai.

"Assalamualaikum"sapa Syifa

Gio yang hendak melewati syifa begitu saja terpaksa berhenti dan menetralkan detak jantungnya.

"W.. wa'alaikumsalam"balas gio pelan

'tumben'batin syifa

"Ada yang ingin saya bicarakan"ucap syifa datar

"Iya Bu, ada apa?"gio mengangkat kepalanya sedikit

"Tugas"ucap syifa singkat

"Ha?"gio tak mengerti

"Banyak yang belum"ucap Syifa lagi

"O.ooh iya Bu, saya faham!"balas gio saat ia mulai mengerti kemana arah pembicaraan syifa

"Segerakan"

"B..baik Bu! Akan saya usahakan"gio hanya mengangguk pelan

"3 hari"

"Ha? Apa yang tiga hari Bu?"lagi lagi gio bingung sendiri

"Waktu yang saya kasih"balas Syifa setelah ia menghela nafasnya

"Tapi bu-"

"Itu saja, saya permisi"

"E..eh tunggu Bu"cegah gio

"Hmmm"balas syifa tanpa membalikkan badan

"Aku ingin mengatakan sesuatu"cicit gio

"Semua sudah jelas, saya memberi kau waktu tig-"

"Bukan Bu, bukan masalah itu"balas gio cepat

Syifa menaikkan sebelah alisnya.

"Bu, apa saya boleh minta-"

"Gak"

"Saya hanya hanya minta jawaban Bu!"

"Tidak"

"Bu kumohon"lirih gio

"Ya"

"Apa saya boleh mengenal ibu lebih dekat"tanya gio membuat syifa sedikit terkejut

"Dalam hal?"syifa mengangkat sebelah alisnya

"Emm....apa ibu akan memberikan saya kesempatan untuk mencoba berta'aruf dengan ibu?"ucap gio tegas

"Maaf! Saya tidak bisa"balas syifa cepat dan dengan nada tenang

Deg!

"Tapi Bu, kenapa-"

"Pasti kamu sudah mendengar kabar tentang saya! Saya akan menikah dalam waktu dekat"

"Bu apakah-"

"Semua sudah saya jawab, saya permisi! Assalamualaikum"

"Bu aku- aargg... astagfirullah"gio menjambak rambutnya frustasi

☘️

Selamat malam!
Bilang ya kalau masih kagak nyambung atau typo masih bertebaran 🙏

Salam manis dariku ✌️
Fy_

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang