Dua puluh satu🌿

2.3K 88 4
                                    

Kuprut
Assalamualaikum Gi, sorry ya tadi gue gak jadi bawa Lo ketempat yang gue janjiin, soalnya Abi sama umma gue berkunjung ke Bekasi malam ini

Me
Iya gak apa-apa ga, gue juga lagi mager keluar

Kuprut
Yaudah, sekali lagi sorry ya?

Me
Iya ah elah,,bawel bet dah😩

Kuprut
Heheh....ya gue ngerasa bersalah aja sama Lo

Me
Santay, Oy! Gue kerumah Lo ya? Sekalian mau kenalan sama bonyok Lo?

Kuprut
Eh, jangan sekarang gi! Soalnya gue lagi diluar

Me
Wih, okedah

Gio membaringkan tubuhnya diatas kasur king size miliknya, ia menatap kesamping dimana ada koper yang sudah ia tata rapi dan berisi beberapa pakaian dan kebutuhannya untuk dia memulai hidup mandiri di pesantren.

"Bismillah, ya Allah tuntun hamba menuju jalan lurusmu, ridhoi hamba untuk belajar Istiqomah"gumamnya

"Ya Allah, jika memang Bu syifa adalah wanita yang kau siapkan untukku maka jaga dia, tahan dia untukku"

"Namun jika bukan, berikan aku keikhlasan untuk merelakan ia bersanding dengan pria lain"lirih gio

*

Tepat pukul delapan pagi, gio sudah berada dikampus karena ada mata kuliah, saat ia melewati perpustakaan kampus saat itu juga Syifa keluar dari sana.

Seketika gio gelagapan sedangkan Syifa hanya memasang wajah tenang sambil menaikkan sebelah alisnya. Namun tatap, ia menjaga pandangannya.

"Emm...p..pagi Bu"sapa gio gugup

Ia mencoba belajar untuk tidak memandang lawan jenisnya, kini gio yang bawel akan berusaha menjadi gio yang santun dan lembut.

"Pagi"balas syifa

Karena gio diam saja, jadi Syifa berpikir tidak ada yang ingin dibicarakan itu artinya ia hanya sekedar menyapa saja. Jadi Syifa pergi meninggalkan gio yang masih linglung sendiri.

"Ck, astagfirullah! Kenapa jadi gugup begini si"kesal gio

"Ya Allah, apa yang harus aku lakukan"lirih gio

Tanpa mau berpikir keras, ia menuju kelasnya dan mengikuti mata kuliah yang dimana Syifa lah yang memberikan materi.

Beberapa jam telah berlalu, akhirnya mata kuliah telah selesai dan gio akan menyusul Ega ke kantin.

"Assalamualaikum"seru gio dan duduk disamping Ega

"Wa'alaikumsalam"balas Ega semangat

Gio duduk sambil menatap kosong depan, sedangkan Ega ia malah termenung sambil tersenyum membayangkan kejadian semalam. Dimana ia sudah diberi kepastian oleh wanita yang amat ia cintai.

Gio sadar dari lamunannya lalu matanya melihat gelagat aneh sahabatnya, Ega!

'kenapa ini bocah? Stres kah?'batin gio

"Oy kucrut! Gila Lo?"samber gio

"E..eh! Apa?"

"Napa Lo, seneng banget kayaknya"curiga gio

Ega hanya membalas dengan senyuman.

Lalu tiba-tiba pandangan gio jatuh kepada jari Ega yang mana terdapat sebuah cincin indah melingkar di jari manisnya.

"Eh..ga! Tumben Lo pakai cincin? Dan Lo nempatin dijari manis? Itu artinya....."tanya gio penuh selidik

Ega tersenyum manis

"Alhamdulillah gi, Allah telah membalas setiap do'aku. Wanita yang sangat aku cintai telah menerima-ku! Dan insyaallah dalam waktu dekat kami menikah"ucap Ega dengan senyum sumringah

"Masyaallah! Lo beruntung banget ga, kalau boleh tau siapa ceweknya? Anak sini kah?"

Glek!

"I..iya"

"S.. seriusan Lo? Kok Lo kagak bilang?"kejut gio

"Nanti lo juga tau!"balas Ega santai

"Yah Lo, mainnya rahasiaan! Tapi itu hak lo ga, gue gak maksa. Oya kalau boleh tau kayak gimana orangnya? Dan sejak kapan lo kenal dia? Setahu gue Lo gak pernah Deket sama cewek man?"tanya gio penuh selidik

Ega lagi lagi tersenyum.

"Dia......"

☘️

Selamat sore!
Jangan lupa bahagia dan mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan kepada kita🌺

Salam manis dariku ✌️
Fy_


Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang