Delapan 🌿

4.5K 161 9
                                    

Mbak Anis :
Assalamu'alaikum dek!

Me :
Wa'alaikumsalam mbak!

Mbak Anis :
Gimana kabar kamu dek?

Me :
Alhamdulillah sehat mbak, mbak sama abang dan keluarga gimana kabarnya?
M

bak Anis :
Alhamdulillah kami sehat dek, Oya maaf ya! Mbak sama mas belum sempet main ke bekasi

Me :
Iya mbak! Ndak apa-apa kok

M

bak Anis :
Yaudah! Kamu jaga kesehatan ya dek, mbak mau ngemanja bayi gede dulu

Me :
Iya mbak! Syukran katsiran 🍂
Aduh mbak, bang Wira gak usah dimanja🍏 kasih ketek buaya ajabdia mah seneng.

M

bak Anis :
Hahhaa...kamu ini ada-ada saja! Sayang genteng kalau dianggurin

Me :
Ganteng? Hueekkk😖

Mbak Anis :
Hahah..yaudah ya! Abang kamu cerewet banget ini. Hahah
Assalamu'alaikum...

Me :
Wa'alaikumsalam

Setelah itu ia menyimpan ponselnya didalam tas, ia harus segera pulang karena memang sudah tidak ada jam mengajar lagi.

Hari ini ia pulang cepat, jam 11 siang ia sudah akan siap pulang. Setelah ini ia juga berencana akan pergi ke-supermarket untuk belanja sayuran dan makanan karena stock diapartmen sudah mulai menipis

*

"Ayam sudah, kangkung sudah, spageti sudah, bahan buat opor sudah..apalagi ya yang belum" gumam syifa mengabsen setiap belanjaan yang ia beli

"Telur dan selai" seru seseorang

"Oh iya telur dan sel- eh...kamu?" ucap syifa seraya cukup terkejut saat salah satu mahasiswa-nya ada disampingnua sekarang

"Kau sangat suka Omlet dan Roti selai kan?" ucapnya lagi

"Eh...i..iya! Bagaimana-"

"Aku tahu semua tentang kamu" ucapnya seraya tersenyum manis

Syifa langsung menundukkan pandangannya saat orang itu tersenyum, ia hanya tidak ingin khilaf saja.

"Kenapa kamu ada disini?" tanya syifa namun perhatiannya masih kepada tumpukan selai

"Hanya ingin"

"Oh"

Setelah syifa mengucapkan itu, syifa mendorong trolinya menuju kasir.

"Sudah selesai?"

"Hmm"

Kasir itu menghitung semua belanjaan yang dibeli oleh syifa.

"Berapa mbak?"

"312.050 mbak" ucap sang kasir sopan

Syifa hendak membuka dompetnya namun pria itu lebih dulu menyerahkan uangnya kepada sang kasir.

"Satukan saja dengan belanjaan saya mbak" ucapnya

Kasir itu mengangguk

"Tid-"

"Kenapa? kamu selalu menolak hmm?" ucapnya

"Aku tidak ingin kau bangkrut karena ku" ucap syifa polos

Ia malah tertawa

"Kamu sangat lucu syif, aku tidak mungkin bangkrut cuma karena bayarin belanjaan kamu"

"Baiklah, terimakasih" ucap syifa lalu segera keluar dari supermarket.

Sedangkan pria itu, ia tidak mengajar syifa seperti yang dilakukan peran seorang pria dalam novel-novel romansa. Ia hanya menatap punggung gadis itu serta senyuman manis yang terukir dibibirnya.

*

"Dia bayarin belanjaan ifa lagi" ucap ifa datar

Dan kau menolaknya lagi?

"Tentu saja iya, tapi dia sangat keras kepala"

Hahaha..yasudah lah dek! Mungkin dia hanya ingin latihan

"Latihan?"

Iya, latihan menjadi suami yang baik buat kamu

"Bangggg" geram syifa

Heheh...kenapa sih dek kamu belum menerima dia terus, udah lama loh dek

"Ifa kan udah bilang if-"

Iya iya, ifa mau jadi orang yang sukses dulu dan tidak bergantung kepada oranglain. Iyakan

"Itu tau"

Tapikan sekarang kamu udah sukses dek, kamu sudah jadi Dosen, pemilik butik dan kamu juga pemilik sebuah restoran diberbagai negara. Kurang apa lagi

"If-"

Iya sayang,,,sebentar!
Ifa abang tutup dulu ya, my baby memanggil. Bye muaachh. Assalamu'alaikum

"Ck, alay! Wa'alaikumsalam"

Tutt!

Baru saja Syifa hendak meletakkan ponselnya, sebuah notif masuk kedalam ponsel Syifa membuat Syifa kembali menggenggam-nya

Mas Indra
Assalamualaikum!
Syifa bisakah kamu temui aku beosk ditanam kampus?

'ketemunya dari kapan, baru chat kapan'batin syifa kesal

Me
Insyaallah!

Mas Indra
Aku tunggu

Me
Y

☘️

Selamat siang!
Hayo tebak! Ada yang kaharti gak sama part ini? Atau penasaran heheh

Salam manis dariku 🍇
Fy_

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang