Dua puluh delapan🌿

2.1K 87 1
                                    

Ega keluar dari kampus pukul 3 siang, ia hendak menuju parkiran namun ia menghentikan langkahnya saat melihat sahabatnya, gio. Tengah berjalan membelakanginya.

Segera Ega berlari kecil menghampiri gio dan menepuk bahunya dari belakang.

"Assalamualaikum"seru ega sambil mengikuti langkah gio yang tetap berjalan

"Wa'alaikumsalam"balas gio singkat

"Lo masih ada kelas lagi?"tanya Ega sambil menengok gio

"Gak ada"balas gio namun tatapannya masih lurus ke depan tanpa menoleh ega

"Balik bareng gue yuk? Gue mau kenalin Lo sama bonyok gue"Ega merangkul bahu gio

"Sorry ga, lain kali"balas gio sambil tersenyum samar

"Yah Lo gak asyik"desah ega

"Sorry"balas gio singkat

"Gi Lo kenapa sih? Lo cuekin gue seharian ini! Gue punya salah sama lo ya?"tanya Ega heran

Pasalnya seharian ini gio terlihat menghindarinya, Ega sempat berfikir apakah ia melakukan kesalahan dihadapan gio kemarin atau hari ini? Rasanya tidak. Lalu kenapa gio sampai mendiaminya seperti ini?

"Gak ada"balas gio singkat

"Terus?"Ega mengangkat sebelah alisnya

"Gue lagi gak mood aja"

"Kal-"

"Sorry ya ga gue buru-buru! Assalamualaikum"

"E..ehh gi, ben- ck, Wa'alaikumsalam"cegah Ega namun gio sudah berlalu menjauhi ega

"Kenapa sih tuh orang, gak biasanya"Ega menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Ting!

Dek Syifa
Assalamualaikum mas!

Me
Wa'alaikumsalam

Dek Syifa
Mas apa syifa boleh nebeng? Ban mobil Syifa bocor

Me
Dengan senang hati! Kenapa harus izin. Kau kan calon istri mas

Dek Syifa
Aku Ndak izin mas, aku hanya memberi tahu

Me
Iya iya, dih baperan

Read

Bukannya kesal, karena cuma di read Ega justru tertawa geli.

'aneh'batin Ega.

*

Hujan melanda kota Bekasi sore ini, hujan yang cukup lebat membuat para pengemudi yang berada dijalan raya harus mengemudikan kendaraan-nya dengan sangat hati-hati dan pelan.

Angin berhembus kencang, melawan arah derasnya hempasan air yang turun dari awan, membuat siapa saja enggan untuk berada diluar rumah atau sekedar menengok jendela luar.

Jalanan sore ini juga sangat sepi, bahkan jika dihitung pun bisa dihitung jari, termasuk kendaraan yang baru saja melintas. Kendaraan Ega!

Ega mengemudikan mobilnya dengan hati-hati, mengingat jalanan kota yang masih banyak jalanan menanjak, menurun dan juga belokan tajam, Ega harus dengan sangat pelan dan teliti dalam mengemudi, terlebih kini ia bersama dengan Syifa, calon istrinya!

Greekk!

Kening keduanya mengerut saat mobil Ega tiba-tiba melambat tanpa dikendalikan, dan tak berselang lama mobil ega-pun berhenti, Untung saja mobil ega dalam posisi menepi, mungkin efek hujan deran membuat mesin mobil Ega rusak atau bermasalah.

"Astagfirullah!"seru keduanya tepat mobil berhenti mendadak

"Kenapa mas?"tanya syifa

"Entahlah, seperti-nya mogok"balas Ega cemas

"Ya Allah"lirih syifa

"Kamu jangan khawatir ya! Mas hubungi supir pribadi mas dulu"ucap Ega dan syifa-pun hanya mengangguk

Ega mengotak atikan ponselnya, namun sepertinya memang tidak ada jaringan disekitar sini, Ega baru sadar kini mereka ada di tengah-tengah jalan hutan.

"Gimana mas? Bisa?"tanya Syifa

"Ck, astagfirullah! Sepertinya karena hujan deras jadi tidak ada  sinyal disini"kesal Ega

"Ya Allah"lirih syifa

"Maaf ya dek?"

Syifa sontak menengok kedepan kemudi saat Ega berkata dengan nada bersalah, syifa menghela nafasnya dan tersenyum hangat, sungguh Syifa bukan gelisah karena apa! Hanya satu yang ia glisahkan, keadaanya yang kini berada didalam mobil berdua, meskipun Ega adalah calon suaminya tatap saja, status mereka belum sah.

"Ndak apa-apa mas!"balas syifa tulus

Ega menghela nafasnya berat, ia merasa sangat bersalah. Coba saja ia tidak memakai mobil pamannya ini yang terbilang sudah cukup tua, pasti tidak akan begini keadaannya.

Mereka hanya diam ditengah kesunyian, tak ada yang bisa mereka lakukan saat ini. Ega pun tidak bisa melakukan apa-apa! Sampai menunggu hujan reda nanti.

Jalanan ini sangat rawan, terlebih posisi mobil Ega ada dibawah sebuah jalanan yang menanjak, dan pastinya lawan arah dengan kendaraan lain. Ada banyak hal kemungkinan terjadi kepada mereka!

Tapi Mereka selalu berdo'a, agar hal itu tidak terjadi, dan mereka selamat sampai tujuan, namun kenyataan berkata lain.

Saat Ega hendak membuka suara untuk memecahkan keheningan, seketika Syifa berteriak dari belakang saat syifa melihat sebuah mobil sedan yang melaju cukup kencang dijalankan yang menurun dan menuju arah mereka.

Mereka mengucapkan syahadat sebelum semuanya nampak berubah menjadi gelap.

☘️

Selamat pageeee,
I'am come back 😅
Maaf ya nunggu lama, nunggu waktu yang pas nih heheh...dan ide yang pas
Juga tentunya.

Bagaimana sama part ini?
Dramatis 😅

Salam manis dariku ✌️
Fy_

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang