Empat Puluh 🌿

3.3K 113 7
                                    

Senyum indah itu selalu tercetak jelas di wajah salah satu pengunjung cafe berwajah tampan yang kini duduk dipojok cafe, bersama satu orang rekan kerjanya.

"Gue perhatiin kayaknya Lo seneng benget man?"ucapnya sambil menaikkan sebelah alisnya

Gio, ya pria itu adalah gio arlando. Semenjak Syifa siuman ia merasa kini dunianya telah kembali, rasa bahagia selalu ia rasakan sepanjang hari, meskipun masih belum ada respon dari sang bidadari tapi setidaknya ia masih memiliki kesempatan untuk memperjuangkan sosok akhwat yang menganggu fikiran-nya beberapa tahun belakangan ini.

"Eh,,apa?"balanya ketika ia sadar tengah diperhatikan

"Ck, kenapa? Kayaknya Lo seneng banget! Curang Lo..gak cerita-cerita apa gua"tito menaikkan sebelah alisnya

"Huh! Cuma perasaan Lo aja kali, gue biasa aja"ucap gio berusaha santai

"Ck, Lo anggap gue apa sih gi? Masa Lo gak mau berbagi kebahagiaan Lo sama gue"ucap tito dramatis

"Ah elah, Lo baperan benget sih"decak Gio

"Ya abisnya, lo-"

"Ish, Lo bawel benget To! Gue cuma malu mau cerita"ucap gio sambil menahan senyum

"Ah elah,, jijik Lo! Kayak anak gadis aja Lo"Tito bergidig ngeri

"Heheh....Oya to-"

"Hmm!"

"Lo inget kan akhwat yang gue ceritain ke Lo selama ini?"ucap gio pelan dan malu-malu

"Syifa? Dosen Lo itu?"tebak tito

"Hmm"gio mengangguk semangat

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu sama dia"curiga tito

"Iya-"balas gio pelan

"Inalillahi wa innailaihi roji'un! Gue turun berduka cita ya gi, Lo yang sabar, pasti Allah punya rencana yang terbaik dibalik musibah ini! Gue tau Lo kuat, Lo pasti bisa hadepin semua ini, tenang ada gue disamping lo yang akan selalu kasih semangat buat Lo"cerocos Tito sedangkan gio mengerutkan keningnya

"Eh eh maksud Lo apaan?"tanya gio sewot

"Syifa men-"

Pltak!

Belum sempat Tito selesai bicara, gio sudah lebih dulu menggeplak pelan kepala tito

"Wey kampret Lo, enak aja!"kesal gio tak terima

Sedangkan Tito mengusap kepalanya lebay sambil memonyongkan bibirnya menjijikan🤪

"Lah terus! Kan kata Lo terjadi sesuatu sama dia apalagi kalau buk-"

"Gua Tampol juga lu lama-lama! Gua belum selesai ngomong oncom"kesal gio lagi, kebiasaan Tito memang selalu memotong percakapan. Menyebalkan

"Oalah, ngomong dong"ucap Tito santai sambil menyesap kopi caramelnya

"Ada palu gak?"geram gio

"Buat apaan?"tanya Tito polos

"Buat getok pala Lo"emosi gio

"Eh busyet,,,sadiss beeeeettt dah lu"balas Tito ngeri

"Ya lu-"

"Udah udah.iya mangap deh! Terus apaan dong?"potong tito

"Huh! Sabar gio sabar, jadi dia itu Alhamdulillah sekarang udah siuman-"

"Seriusan Lo?"ucap Tito tak percaya pasalnya kemungkinan kecil bagi dosen yang dicintai sahabat-nya ini untuk sembuh

"Hmmm"gio mengangguk semangat sambil mengembangkan senyumnya

"Masyaallah! Gue ikut seneng gi"Tito merangkul bahu gio semangat

"Syukran katsiran to"balas gio sambil tersenyum manis

"Dan gue juga bakal do'ain semoga lu bisa tuh luluhin hati doi"ucap Tito membuat gio kembali tersenyum lagi dan lagi

"Aamiin, do'ain yang terbaik buat gue ya to"

"Pasti bosq"Tito mengacungkan kedua jempolnya

"Oya btw, gue punya ide buat Lo"usul tito

"Ide apaan?"gio menaikkan sebelah alisnya

"Yuk ikut gua"ajak Tito sambil menarik pelan tangan gio

"Kemana?"ucap gio sambil mengikuti langkah sahabat-nya

"Udah Ayuk ikut aja"

"Oy..Lo gak mau ngajak gue buat mojok kan?"curiga gio

"Eh si kampret lu kira gue doyan batangan"ucap Tito seraya berhenti dan menatap gio tajam

"Ya mungkin"gio menaikan bahunya acuh

"Dasar korong kadal Lo"geram tito

"Hahahahha....Lo kadal-nya"ejek gio

"Bodo amat"kesal Tito

Dan tanpa memperdulikan perdebatan panjang, mereka menuju ke suatu tempat sesuai usulan Tito.

☘️

Selamat siang!
Akhirnya setelah sekian lama fy sibuk kerja, fy bisa buat satu part cerita🤪 Alhamdulillah ada waktu luanng walaupun mepet banget,❣️

Salam manis dariku ✌️
Fy_

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang