"Tanyakan saja dek"saran gio
Syifa mengangguk.
"Sayang? Apa kamu mau tinggal bersama kami untuk semetara? Sampai kedua orangtua kamu ketemu yak?"tanya Syifa cemas-cemas harap.
Gadis kecil itu menatap Syifa dan gio lalu..
"No...huaaaaaaaaa pricyl ingin pulang hiks.."kini tangisnya semakin menjadi hingga banyak orang yang menatap mereka
"Eh..eh..eh Don't cry, honey! Dengarkan Tante dulu oke?"ucap syifa lembut
"No hiks...pricyl ingin momy and Dady hiks.."
"Sssttt, honey! Dengar dulu, untuk sementara proxy tinggal sama Tante dan om dulu! Nanti om sama Tante bantu cari orangtua pricyl, percayalah kami bukan orang jahat. Pricyl bisa pegang janji kami"ucap syifa penuh keyakinan
Bocah itu sesenggukan sambil menyelelami mata Syifa yang terlihat ada ketulusan disana lalu ia mengangguk pelan, membuat Syifa dan gio bernafas lega.
"Tak berselang lama bocah itu mengangguk pelan.
"Alhamdulillah"seru gio dan syifa
Syifa dan gio sama-sama tersenyum hangat,
"Nah sekarang pricyl makan dulu ya?ucap Syifa
Bocah itu mengangguk pelan
Syifa tersenyum
"Eemm..mas jadwal terbang kita berapa menit lagi?"
"Sekitar 45 menitan dek"
"Cukup ya, kita cari makan dulu untuk pricyl. Kasihan dia"ucap syifa seraya mengelus pucuk rambut pricyl
"Tentu"ucap gio cepat
Syifa tersenyum senang
"Terimakasih mas"
Gio mengecup kening Syifa lembut dan syifa membalasnya dengan senyuman Yang amat manis
"Alright, pricyl. Sekarang kita pergi mencari makan dulu ya sayang!"ucap Syifa Penuh kelembutan
Pricyl mengangguk lagi.
"Ayo mas!"
Gio menggandeng tangan kanan pricyl sedangkan Syifa menggandeng tangan kiri pricyl. Uwu bukan?
Bagi yang tidak tahu,pasti mereka menyangka bahwa itu adalah sebuah keluarga. Terlihat sangat pas. Gadis yang cantik, pria yang tampan dan bocah yang menggemaskan. Uwu syekali.
🍂
📞 Iya Abi, kami ada diresto yang tak jauh dari bandara
📞 Baiklah Abi aja Kesana
📞 Na'am bi
📞 Assalamualaikum
📞 Wa'alaikumsalam
"Bagaimana mas?"
"Abi akan kesini"
"Baiklah, eh tapi mas apa Abi akan marah mengetahui ini?"tanya syifa takut
Gio tersenyum
"Apa kamu pernah melihat Abi marah karena hal kebaikan yang kamu lakukan?"tanya gio penuh kelembutan
"Tidak"cicit Syifa
"Jadi?"gio menaikkan sebelah alisnya
"Abi tidak akan marah"balas syifa pelan
Gio tersenyum sambil mengelus pucuk hijab Syifa,
setelah itu mereka menatap sambil tersenyum kearah bocah kecil yang tengah makan dengan lahapnya seakan tak ada hari esok. hehhe
"Pelan-pelan sayang! Apa mau nambah lagi?"ucap syifa lembut
Bocah itu menggeleng pelan
Tak lama Abi dan umi sampai dan menghampiri mereka.
"Assalamualaikum"salamnya
"Wa'alaikumsalam"balas mereka kecuali gadis kecil yang tengah lahap menyantap makanan itu
"Abi umi"Syifa dan gio mencium punggung tangan mereka
"Nak, siapa bocah manis ini?"tanya umi bingung, karena ada seseorang yang asing.
Tak berlama-lama Syifa langsung menceritakan semua kronologi-nya hingga tuntas, dan Abi umi sangat terkejut dibuatnya sekaligus iba.
"Astagfirullah! Kasihan sekali dia, masih sangat belia untuk menanggung semua beban sebesar itu"lirih umi sambil mengelus pucuk rambut bocah itu
"Lalu bagaimana keputusan kalian?"tanya Abi
Syifa dan gio saling tatap
"Insyaallah, kami akan mengasuhnya bi. Kami akan menjadi orangtua sambungnya"balas gio
"Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusan kalian. Abi hanya bisa mendukung saja! Rawat anak itu, berikan ia kasih sayang seorang ayah dan ibu, jangan biarkan ia merasa kalian asing lagi dimatanya"
"Terimakasih Abi! Insyaallah kami akan merawatnya"haru Syifa
"Sama-sama nak!"
"10 menit lagi kita berangkat! Ayo"ucap Abi lembut
Syifa menatap bocah itu yang sepertinya sudah menyelesaikan makannya, dan habis.
"Apa mau tambah lagi sayang?"tanya syifa lembut
"kenyang"cicit gadis itu
"Okay, sekarang kita kembali ke bandara ya sayang? Kita akan kerumah kakek dan nenek untuk beberapa hari"tanya Syifa
Gadis kecil itu hanya mengangguk tanpa berkata.
Setelah itu mereka kembali ke bandara dan bersiap terbang ke kota malang.
☘️
Selamat pagi💞
Masihkah cerita ini nyambung 😜
Ngawur gak sih🤣Fysafitri
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
General FictionGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...