Gio Arlando 'pov
"Mmm..mah! P..pan?"panggil gio pelan
"Honey, Kenapa?"ucap mamah gio melihat gelagat aneh putranya.
"G..gio....."
"Iya?"
"Gio ingin belajar di pesantren"cicit gio
"WHAT?"kejut mereka
Gio menggigit kuku jarinya takut.
"Gak boleh ya pah?"tanya Gio
"E..eh, bukan gitu nak, justru kami sangat bahagia. Kami hanya terkejut!"
"Ha? Jadi Papah tidak keberatan?"tanya gio
"Tidak nak, kamu sudah dewasa. Lakukanlah selagi itu baik"ujar papa
"Terimakasih banyak mah, pah"seru gio
"Sama-sama sayang"mereka mengelus rambut gio sayang
"Tapi nak, kenapa kau tiba-tiba ingin belajar di pesantren? Apa ada alasan tertentu?"
"Eumm...tidak pah, aku hanya ingin belajar lebih dalem lagi agama. Soalnya gio pikir selama ini gio udah sangat jauh dari Allah! Gio ingin belajar Istiqomah"lirih gio
"Dan mengenai usia gio yang sudah hampir matang juga, gio ingin memiliki pendamping hidup yang bisa bersama-sama menuju surga"
"Karena gio pernah dengar, jika kamu ingin memiliki pasangan yang baik, maka kamu juga harus menjadi baik"tutur gio
"Alhamdulillah! Ya Allah, kami mendukung kamu sayang"haru mereka
"Terimakasih mah, pah! Do'akan gio"
*
Author'povSemua hidangan sudah tertata rapi dimeja makan, Syifa tersenyum melihat hasil masakannya.
'Semoga masakannya tidak memalukan'batinnya
"Nak, sudah kamu bersiap gih! Sebentar lagi magrib, kita sholat berjama'ah, setelah itu kamu bersiap untuk menyambut mereka"ucap umi
"Njeh mi"Syifa tersenyum sebelum ia benar-benar memasuki kamarnya
Setelah syifa menyelesaikan kegiatannya yaitu membersihkan diri, dia bersiap untuk sholat magrib berjamaah bersama keluarganya.
Tok!
Tok!
Syifa membuka pintu dan ternyata itu adalah umi-nya. Senyum manis selalu ia tampilkan untuk wanita tercintanya itu.
" Sudah siap nak?"tanya umi
"Sudah mi"
"Ayo"
Syifa mengangguk lalu merek menuju ruangan yang memang sejak awal sudah Syifa sulap menjadi mushola kecil diapartmen-nya
Mereka melakukan sholat dengan khusuk dan tenang, hingga akhir.
"Kamu masih menjaga hafalan Al-quran mu kan sayang?"tanya Abi
"Insyaallah bi, masih"
"Jangan sampai hilang ya nak! "Abi mengelus pucuk mukena syifa
"Minta do'anya bi, mi"syifa tersenyum tulus
"Pasti sayang"
Setelahnya mereka melakukan muraja'ah bersama, dan ketika cukup mereka bersiap untuk menyambut tamu spesial mereka.
*
Syifa menatap pantulan dirinya dicermin, dengan baju gamis biru muda yang diberikan oleh Indra siang tadi sudah melekat pada tubuhnya serta hijab syar'i yang senada.
"Bismillah! Ya Allah tuntun aku"lirih syifa
"Semoga keputusan ini adalah keputusan yang tepat"
Ceklek!
"Sayang! Ayok mereka sudah sampai"ucap umi yang tiba-tiba masuk kekamar syifa
Syifa menoleh dan mengangguk pelan
"Iya mi"
"Putrinya umi cantik banget!"umi mengecup kening syifa
"Eumm..umi?"
"Iya sayang!"
"Syifa....Syifa takut!"cicit syifa pelan
"Takut? Takut kenapa sayang?"umi mengelus pucuk hijab Syifa
"Eumm..umi! Apa keputusan Syifa sudah tepat?"
"Bismillah nak"
Syifa menarik nafasnya pelan
"Bismillah"gumam Syifa
"Yasudah! Ayok, kasihan mereka lama menunggu"ajak umi
*
"Assalamualaikum"seru umi dan Syifa saat memasuki ruang tamu"Wa'alaikumsalam"balas mereka
"Malam Tante, om"Syifa menyalimi tangan Amira dan menakuokan kedua tangannya kepada Bagas
"Malam sayang, masyaallah kamu semakin cantik"ucap Amira
"Iya, pantas saja putra kita pengen buru-buru halalin kamu nak hehhe"ucap Bagas
"Abi, jangan bikin Indra malu"bisik Indra
mereka tertawa pelan, sedangkan Syifa menundukkan kepalanya, malu!
Syifa duduk diantara umi dan Abi, sejak tadi tangannya memilin hijabnya, gugup 🍂
Sedangkan Indra ia tersenyum senang karena pakaian yang ia kirimkan dipakai oleh Syifa, dan itu membuatnya snagat cantik!
"Jadi bagaimana keputusan kamu nak? Apa kamu sudah siap menjawab nak, ya walaupun kamu belum bisa jawab, kami masih sanggup menunggu"ucap Bagas hangat
"Eumm..Syifa.."cicitnya
Syifa menarik nafasnya pelan
"Bismillahirrahmanirrahim, Syifa... terima"ucap Syifa mantap
Mereka semua mengucapkan 'Alhamdulillah' sedangkan Indra ia terharu dan langsung memeluk abi-nya dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi.
Indra menangis bahagia, akhirnya setelah sekian lama ia menunggu kepastian dari orang yang teramat ia cintai akhirnya terjawab juga.
Ia berjanji akan menjaga dan menyayangi Syifa dengan setulus hati.
"Lah, sttt...malah nangis ini bocah"bisik bahasa
"Sepertinya Indra memang sangat mencintai kamu nak, lihatlah sampai nangis bahagia begitu"goda umi
Syifa menunduk malu, ia sangat beruntung karena merasa sangat dicintai oleh seseorang.
"Syukran katsiran Putri Syifa Saraswati karena mau menerima saya Ega Indraputra sebagai calon suami kamu"ucap indra tulus
☘️
Selamat sore!
Hayo mulai bertanya-tanya 🤭
Kok Ega? Ya memang Indra itu adalah Ega. Sahabat Gio🌺Penasaran sama kelanjutan?
Hayu next!Salam manis dariku ✌️
Fy_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
Narrativa generaleGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...