Empat Puluh Sembilan🌿

1.6K 98 3
                                    

"Saya terima nikahnya Putri Syifa Saraswati binti Pranata dengan mas kawin 20 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai"ucap gio dalam satu kali nafas

"Bagaimana para saksi? Sah?"ucap Penghulu

"Sah"ucap para saksi

"Alhamdulillah"ucap mereka semua

Tes!

Gio meneteskan air matanya bahagia, ia tak menyangka kini ia telah sah menjadi suami orang yang amat dia cintai. Syifa!
Tak mudah meluluhkan hati seorang Putri Syifa Saraswati, bahkan setelah sah pun perjuangan gio belum berakhir, ia harus membuat Syifa benar-benar mencintai dan menerima gio dihatinya, hanya gio!

Tak lama Syifa berjalan kearahnya dituntun bersama Umy dan Kaka iparnya (Anis), gio nyaris tak berkedip melihat Syifa yang begitu cantik dan menawan, dan gadis cantik itu sudah halal ia pandang sepuasnya.

Grek!

Gio terkesiap saat ada yang menyenggol pundaknya.

"Biasa aja kale liatnya, nanti aja puas-puasin liatnya, Sans ae"goda Wira

Sedangltan gio hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Khem"dehem Syifa

Sontak gio menoleh dan ternyata Syifa sudah ada didepannya.

"Eh..anu-"ucapan gio terhenti ketika melihat sesuatu yang nyaris tak perah ia lihat

Syifa tersenyum?

Benarkah?

"Kamu-"

"Assalamualaikum"ucap syifa sambil mencium punggung tangan gio

"E..eh.! Wa'alaikumsalam"gugup gio membuat para tamu terkekeh geli

"Napa Lo crut? Hahahha....."ledek Wira

"E..eh enggak bang!"

"Bocah"ledeknya lagi

Setelah itu acara berjalan sesuai rencana, para tamu memberikan ucapan selamat kepada pasangan yang baru saja menginjak kehidupan yang sebenarnya itu.

Tak lama seseorang naik ke atas pelaminan membuat gio terkejut bukan kepalang.

"Kyai?"kejut gio

"Maa Syaa Allah, selamat nak! Atas pernikahannya, ternyata ini alasan kamu menolak lamaran kami"ucapnya sambil tersenyum ramah

"Kamu pantas mendapatkan yang terbaik nak, do'akan Fanya agar bisa mendapatkan jodoh yang terbaik pula"

"E..eh! B..baik kyai"gugup gio tak enak hati

Setelah itu kyai bersalaman dengan para orangtua.

Kini giliran Fanya (putri kyai) yang memberikan selamat kepada gio dan mempelai perempuan.

"Selamat mas gio, mbak! Semoga pernikahan kalian selalu dalam ridho sang Khaliq"ucapnya dengan nada bergetar.

"Terimakasih"ucap gio dingin

Syifa melihat kejanggalan disini, ada yang tidak beres! beberapa menit lalu kyai membicarakan soal penolakan lamaran dan sekarang gelagat aneh terlihat diwajah gadis cantik bercadar didepannya ini, Syifa hanya bisa menyimpulkan bahwa gio telah menolak lamaran kyai untuk putrinya dan putrinya itu adalah gadis yang berada didepannya ini.

Dalam hati syifa berfikir, kenapa gio memilihnya sedangkan ada gadis yang jauh lebih baik darinya menginginkan dia bahkan pak kyai langsung yang meminta.

"Tidak usah banyak berfikir Syifa, aku tahu. Akan aku jelaskan nanti"ucap gio lembut

Syifa hanya menoleh lalu mengangguk.

*

Setelah acara selesai gio dan Syifa tengah berada didalam kamar, lebih tepatnya kamar Syifa.

"Eeumm.. masih lelah?"tanya gio

Syifa mendongak lalu menggeleng pelan

"Tidak, hanya sedikit"ucap syifa pelan

"Kamu mau mandi?"tanya Syifa lagi

"Iya"balas gio gugup

"Bentar"lanjut gio sambil mencekal pergelangan tangan Syifa

Srrr!

Tubuh Syifa merinding seketika saat gio mencekal tangannya yang polos tanpa penghalang

"Apa"balas syifa berusaha santai

"Aku-"bukannya bicara gio ikut merinding saat sadar tangannya bersentuhan langsung dengan Syifa membuat dirinya gugup

"Iya?"

'Dia sudah halal untukku, santai gio'icap gio dalam hati

"Kamu tidak terpaksa kan?"tanya gio

"Terpaksa apa?"

"Menikah denganku?"cicit gio

"Tidak! Aku akan mencoba membuka hati buat kamu, dan aku tidak terpaksa sama sekali"

"Maaf-"

"Untuk apa?"

"Semuanya?"

"Maksud?"

"Syifa, percayalah aku sangat mencintai kamu! Aku akan berusaha membuat kamu selalu nyaman disampungku, bahagia bersamaku dan akan membuat kamu tersenyum selalu. Aku akan berusaha sebisaku"

"Aku hanya minta satu hal, jika tanpa aku sadari aku menyakiti kamu atupun hati mu, tegur aku! Aku tidak akan marah"

"Syifa aku menc-"

"Aku tau, mandilah"potong syifa

"Lalu bagaimana dengan perasaan kamu?"tanya gio pelan

"Kita lanjutkan pembicara kita setelah kau mandi"tutur syifa

"Janji?"ucap gio memastikan

"Hmm"

"Baiklah! Aku akan mandi"ucap gio semangat

"Hmm, aku siapkan pakaian untukmu"

"Terimakasih"

"Sama-sama"

Cup!

"Miss you"ucap gio cepat dan berlalu ke kamar mandi

Deg!

'apa tadi?'batin Syifa cengo

Baru saja gio mencium pipinya? Sadarkah ia dengan apa yang ia lakukan?

☘️

Assalamualaikum!
Lanjut gass😝 Semoga suka ya, kisah yang sebenarnya baru saja dimulai gayeeess😂

Ikuti terus perjalanan cinta Syifa and gio🍂 di love you bu dosen.

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang