Setelah cukup lama bercerita dengan tania, tepat pukul satu siang Syifa kembali kerumahnya tentu saja bersama dengan tania, sepertinya Tania benar-benar belum menuntaskan rindunya.
Namun sebelumnya mereka pergi ke supermarket terlebih dahulu yang lokasinya cukup dekat dengan rumah Syifa.
"Syif Lo beli banyak banget bahan-bahan dapur! Lo tinggal sama siapa memangnya? Yang gue tau bonyok Lo masih tinggal di Malang kan?"ucap Tania saat melihat syifa yang begitu banyak memasukkan beberapa jenis bahan dapur dan juga cemilan
"Sendiri"balas Syifa singkat
"Lah? Terus Sejak kapan Lo makannya banyak gini! Dan yang gue liat badan Lo juga kagak meleber-meleber syif"ucap Tania lagi sambil memperhatikan syifa dari ujung kepala sampai ujung kaki
"Ck, Tania! Mana mungkin aku beli bahan makanan sebanyak ini untuk diriku sendiri"
"Lah terus?"
"Umi sama Abi mau Dateng ke sini! Jadi aku beli bahan makanan, lagian stock dirumah juga lagi abis. Biar sekalian"
"Oalah, ndok! Ngomong dong dari taun kemaren"cibir Tania
"Taun kemaren kita belum ketemu"ucap syifa sambil memutar bolamatanya malas
Sedangkan Tania hanya menunjukkan deretan giginya.
"Syifa"seru seseorang membuat mereka menoleh ke belakang
Syifa terkejut, bagaimana dia selalu ada ditempat yang sama. Menyebalkan!
Syifa mengubah ekspresi wajah menjadi datar lagi, sekaligus menundukkan wajahnya, walau bagaimanapun dia bukanlah makhrom-nya.
"kamu disini?"ucapnya
"Gak, lagi diSawah"balas Syifa singkat
Sedangkan dia langsung tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, heran kenapa gadis datar didepannya ini selalu membuat-nya jatuh cinta dalam keadaan apapun.
"Siapa syif?"bisik Tania
"Orang"balas syifa cuek
"Ganteng banget"bisik Tania lagi
"Kenalin dong syif"lanjutnya
"Kenalana aja sendiri"ketus Syifa
"Bolah ya?"
"Serah"ucap Syifa masih sambil pura-pura memilih beberapa sayuran
"Eumm..hallo mas! Aku Tania! Sahabat kecilnya Syifa"ucap Tania sambil menakutkan kedua tangannya
Meskipun Tania tidak berhijab, tapi ia mengerti hukum agama! do'akan Tania agar hatinya menggerakkan ia untuk menggunakan hijab. Aamiin!
Ia hanya mengangguk sambil tersenyum manis.
Syifa melirik dia yang tengah tersenyum manis dihadapan Tania.
'tebar pesona'batin syifa
"Mas kuliah apa kerja?"tanya Tania lagi
"Dua duanya"balasnya
"Wah hebat banget mas!"kagum tania
"Biasa aja"balasnya lembut
"Mas asli Bekasi?"
"Bukan! Saya asli Jakarta"
"Oh, anak rantau ya mas!"
Dia hanya tersenyum tenang
"Tinggal sama keluarga ya mas?"
"Keluarga saya dijakarta"balasnya singkat
"Eummm.. maksudnya anak sama istri mas"terang tania
"Apa aku setua itu?"ucapnya sambil tertawa ringan
"Eh"Tania menggaruk rambutnya yang tidak gatal
"Mas Belum berkeluarga?"tanya Tania hati-hati dengan nada pelan
"Belum"balasnya singkat sambil melirik syifa
Tania menunduk, dengan pipi yang merona.
'terus aja bikin anak orang baper'cibir syifa dalam hati
"Gak ada niat mau menikah diwaktu dekat ini mas?"
"Ada! Tinggal menunggu calonnya saja"balasnya lagi lagi dengan senyum tenang diwajahnya
Tania lagi lagi tersenyum, sedangkan Syifa seperti-nya ia sudah terbakar api cemburu. Namun ia masih mengekspresikan-nya dengan wajah datar.
"Boleh kali mas daftar"canda Tania diikuti tawa kecil 'dia'
"Sudah ada satu nama yang terdaftar dan lolos seleksi, jadi maaf ya"balasnya dengan canda pula
"Yah,,, penonton kecewa"ucapnya Tania lagi sambi bercanda
"Oya mas kalau boleh tau nama mas siapa?"tanya Tania lagi
Syifa? Ia sudah kesal diluar batas, mereka malah asyik bercanda didepan Syifa bahkan tanpa canggung Tania menggoda 'dia'
"Nama say-"
"Dia calon suamiku, udah ayo tan! Kita harus pulang sekarang, Assalamualaikum"ucap syifa cepat dan berlenggang pergi.
Sedangkan Tania, ia melongo dan pasrah mengikuti langkah Syifa yang menarik tangannya pelan.
Sedangkan 'Dia' menarik sudut bibirnya, dan terkekeh pelan.
'setidaknya dia sudah mengakui keberadaanku' batinnya
🍀
Selamat pagi!
Masih pagi, sudah ada capter lucu dan roman! Gpp, biar lebih semangat lagi paginya.
Buat para akhwat jangan lupa tersenyum dipagi hari ya💞
Salam manis dariku 💞
Fy_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
Ficción GeneralGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...