Empat Puluh Empat🌿

1.5K 93 0
                                    

"Siapa putra bapak?"tanya syifa

"Putra kami-"

"Assalamualaikum"ucap seseorang memotong pembicaraan mereka

"Wa'alaikumsalam"seru mereka

Deg!

"Permisi pak/bu"ucapnya

Mereka semua hanya mengangguk sambil tersenyum

"Pak Arya"gumam syifa pelan

"Jangan bilang-"ucap any sambil menatap Fatah dan Yuni yang masih tersenyum dalam

"Bu aku-"ucapan arya terpotong

"Apa dia?"tanya Syifa kepada Fatah dan Yuni

"Maksud ibu?"tanya Arya

"Kamu yang mau-"

"Heeheheh..bukan nak, saya tidak mengenal dia"ucap Fatah sambil terkekeh pelan

Glek!

Ada rasa lega yang memenuhi dirinya

"Mau apa Bu?"tanya Arya bingung

"A..ah tidak! A..ada apa pak Arya?"tanya syifa dengan nafas legal

"B..baiklah! Maaf jika saya mengganggu waktu semuanya, saya hanya ingin mengatakan salam dari pak Wira kalau acara akan segera dimulai"yang arya

"O..oh! Iya, pak nanti kami menyusul! Terimakasih pak, maaf merepotkan"

"Tidak apa Bu, saya juga tadi hanya sekalian lewat ruang VIP mau ketoilet"pamit Arya

Syifa hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Kalau begitu saya permisi pak/Bu"pamit arya

Mereka semua mengangguk ramah,

Kenapa? Kalian pasti bingung Arya kok kenal Wiranto? Kalian ingat Wiranto adalah pemilik yayasan/kampus dimalang dan memiliki cabang dibekasi tepatnya tempat syifa dan Arya mengajar, tentu saja para dosen disana mengenal sang pemiliknya🤗

"L..lalu jika bukan dia si..siapa putra kalian?"

"Put-"

"Assalamualaikum"suara bass yang mampu membuat jantung Syifa berdebar tak karuan kini terdengar sangat jelas

"Wa'alaikumsalam"balas mereka

"Maaf saya terlambat"ucap nya lalu duduk disamping Yuni

Deg!

'dia'ucap batinnya bergetar

"Ini putra kami yang kami maksud"ucap Yuni

Glek!

"Bi/mi"salamnya menyalimi kedua orangtua Syifa

Sedangkan Syifa masih setia dengan wajah syok, panik, gelisah, gembira dan entahlah, ia sendiri tak mengerti bagaimana perasaan sekarang.

"Kamu-"

"Apa kabar Syifa?"ucapnya pelan sambil menunduk malu

"E..eh! A..aku baik"ucap syifa gugup

Sedangkan kedua orangtua mereka menahan senyum melihat putra/putri mereka yang sama-sama gugup.

"Jadi kamu-"

"Iya, maaf Bi/mi sebelumnya jika ini mendadak, saya sendiri hanya khawatir dengan keadaan saya yang semakin hari semakin tak bisa mengontrol hasrat saya untuk memiliki putri bapak! Meskipun saya sudah mencoba untuk mejauh dan tak saling sapa tapi perasaan dan jiwa saya bertolak belakang, saya tak ingin terus terusan menumpuk dosa, saya ingin semua yang saya lakukan untuknya menjadi pahala bagi saya"ucap nya mantap

"Maka dari itu hari ini, saya GIO ARLANDO Menyampaikan niat baik saya untuk melamar putri bapak, semoga niat baik saya berbuah manis"lanjutnya

"Tapi aku-"

"Saya tidak akan memaksamu untuk menjawabnya buru-buru!"

"Berikan aku waktu"putus syifa

"Berapa hari?"

"3 hari"

"Baiklah, bukan masalah. Apapun keputusannya insyaallah aku akan menerimanya"

"Sabar ya nak"ucap Abi (Syifa)

Gio tersenyum manis lalu mengangguk sopan

"Baiklah semuanya sudah selesai, ayo kita kedepan acara tujuh bulan akan dimulai"

Mereka semua mengangguk lalu berjalan menuju halaman apartment.

Sepanjang acara Syifa cengo dan masih tak menyangka jika gio melamarnya? Pasalnya setelah 3 tahun lalu ia keluar dari rumah sakit dan gio memutuskan untuk keluar negeri melanjutkan bisnisnya, dan memang seminggu ini ia melihat gio dari kejauhan entah itu ia sedang makan di penjual emperan, bersepeda, joging atau lainnya dan termasuk tadi siang ia juga melihat gio yang tengah membantu seorang kakek-kakek dipinggir jalanan.

Selama ini ia kira gio juga sudah melupakannya dan mencoba membuka lembaran baru, ternyata?

Dalam kepala syifa selalu bertanya, apakah gio tulus mencintai dirinya? Sampai ia masih mengejarnya meski waktu sudah berjalan sangat jauh?

☘️

Selamat Malam Yo Yo semangat 👏
Ojo kendor, salam dari serang city🤗 Banten.✨ Aja sampe kelewat ceritane ya👍

Jangan lupa voment ya kak🥰 ditunggu.

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang