Lima Puluh🌿

1.7K 100 2
                                    

Hening!

Satu kata untuk dua insan yang amsih merasa canggung itu, bagaimana tidak ini pertama kali bagi mereka satu ruangan dengan lawan jenisnya berdua? Ditambah lagi dengan orang yang mereka cinta, eh ralat satunya tengah berusaha membuka hati.

"Syif"

"Mas"

"Kamu dulu"

"Mas dulu saja"

"Kam- eh kamu panggil aku apa?"

"Mas? Kenapa? Mas tidak suka? Umi yang menyuruhku"

"Eeeh...tidak! Aku suka, sangat suka"

"Mas lapar?"

"Tidak"

"Aku lapar, mau kedapur sebentar"

"E..eh! A..aku juga lapar! Kita kedapur sama-sama"

Syifa hanya mengangguk saja

Syifa mulai saat ini aka mencoba membuat sifat batu, dingin dan datarnya itu. Ia tak ingin berdosa kepada suaminya karena selalu menunjukkan sifat yang tak menyenangkan. Perlahan semua akan berlalu. Bismillahirrahmanirrahim! Meski sulit tapi syifa akan berusaha.

"Mau makan apa?"tanya gio

"Makan yang ada"balas syifa santai sambil memilih makanan yang tersaji dimeja makan

Setelah acara pernikahan seperti ini, makanan terlampir begitu banyak, makanan dimeja ini awalnya khusus untuk keluarga Syifa dan gio namun setelah acara selesai tadi, mereka semua pulang dan sudah makan juga, hanya tinggal Syifa dan gio saja di apartement Syifa ini. Karena tadi Syifa kelelahan dan tidak bisa makan bersama, sedangkan gio ia tak tega jika meninggalkan Syifa yang kelelahan sendiri disana dan belum makan.

Syifa menarik kursi yang ada dimeja makan lalu mengambil sepotong kue dan mengucapkan bismillah lalu melahapnya.

Saking asyiknya menikmati kue yang sangat lembut itu, Syifa lupa kalau ada gio dibelakangnya.

"E..mas Ndak makan?"tanya syifa tak enak hati

"Tidak jadi, melihat kamu makan saja aku udah kenyang"ucap gio sambil menatap Syifa dengan senyumnya yang khas

Syifa yang ditatap seperti itu langsung menelan salivanya gugup.

"K..kenapa?"

"Apa?"tanya gio enteng

"Kenapa mas natap aku seperti itu"

"Emangnya kenapa? Kamu istri mas, lagian sewaktu kita belum halal mas selalu nahan buat gak natap kamu secara langsung! Karena mas ngehargain kamu, dan berusaha jaga kamu. Nah Karena sekarang udah halal mas bebas dong mau natap kamu dengan gaya bagaimanapun! Benar to?"ucap gio cepat

"Ha? E...iya"

'kenapa aku jadi kek bocah pemalu gini'batin syifa

🍂

Dihari pertamanya menjadi seorang istri Syifa berkutik didapur untuk membuatkan sarapan untuk mereka berdua. Ia memasak sambil menerima telpon dari sang Umy, baru saja Umy menelpon-nya dan memberitahu apa yang harus syifa lakukan sebagai seorang istri.

"Iya Umy, sedang Syifa lakukan"ucap syifa lembut

📞 Nanti kalau udah selesai, kamu bangunin suami kamu nak

"Mas gio sudah bangun my, sejak subuh tadi"

📞 Maa Syaa Allah, bagus kalau bagitu. Nanti kamu ajak dia sarapan nak

"Njeh my"

📞 Layanin suami kamu sampai ia selalu tersenyum

"Njeh my"

📞 Ingat pesan penting Umy, bertingkah halus sama suami kamu nak, hilangkan sikap dingin kamu bila berama suami kamu

"Insyaallah my, Syifa usahakan"

Grep!

Tiba-tiba seseorang memluknya dari belakang, membuat tubuh Syifa tegang seketika. Canggung rasanya ada yang mendekapnya apalagi seorang pria selain Abang dan Aby-nya.

"Lagi apa sayang?"ucap gio manja

" Masak mas"balas syifa se-tenang mungkin

Syifa mematikan kompornya sejenak, takut masakannya gosong.

📞Apa itu nak gio?

"I..iya my"ucap syifa canggung

Gio yang mendengar Syifa berbicara lewat seseorang sontak terkejut.

Glek!

"Umy?"tanya gio dengan berbisik

Syifa hanya mengangguk pelan

📞 Berikan ponselnya ke nak gio sayang

"Iya my"

Syifa memberikan ponselnya kepada gio.

"Umy ingin bicara"ucap syifa

Gio mengangguk lalu menerima uluran ponsel dari Syifa.

Syifa melanjutkan masaknya yang sempat tertunda, dan entah apa yang gio dan umy-nya bicarakan hingga gio tertawa dan kadang terlihat wajahnya yang memerah.

☘️

Assalamualaikum 🍂
Masih nunggu nih🤭
Jangan bosen ya, semoga kalian syuka dengan kelanjutan-nya.

Salam manis dari ku.
Author galau😜
Fysafitri

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang