03. Bakso bertemu Nathan

2.6K 128 1
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Satu jam yang lalu bel sekolah berbunyi, dan sekarang ia sudah berada dikasur ternyaman didunia. Sambil menunggu pesan dari seseorang yang Alana sayang, yang akhir-akhir ini berbeda. Orang kedua setelah teman-teman nya seharunya menguatkan Alana.

Alana terus menatap ponselnya yang tak kunjung berbunyi. Malah perut Alana yang berbunyi, KRUUUKKK.

"Laper!" Alana beranjak dari kasur, belum sempat membuka pintu. Ponsel nya berbunyi.

TIIRNGGG..TRIINGG..

"Halo, Al. Sorry gue lagi sibuk!" ucap orang diseberang sana.

Alana menghela napas kecil. "Gue tau kok, kapan sih lo nggak sibuk!" ucap Alana.

"Sorry yang, kan dua hari yang lalu gue udah bilang. Gue lomba jadi-"

"Jadi lo dilarang main Handphone!" sambung Alana.

"Si Bima aja boleh main hp, masa lo nggak boleh"

"Dewa, sebernya lo itu pacar gue apa bukan si?"

Dewa, laki-laki yang bernotabe pacar Alana, mereka sudah 2 bersama. Dewa dan Alana satu sekolah, Dewa yang mengikuti lomba tenis meja dibandung membuat mereka harus LDR untuk 3 hari kedepan. Awal-awal pacaran, Dewa sangat Perhatian dengan Alana, memanjakan Alana, dan selalu memberi kabar pada Alana. Walau Dewa sendiri jarang memegang Handphone saat lomba. Namun saat 1 tahun lebih Mereka pacaran, Dewa berubah. Jarang memperhatikan Alana, dan sudah jarang memberi kabar. Namun sekarang Alana mulai terbiasa, kelama-kelamaan Alana juga muak. Entah apa yang membuat Alana masih tetap bertahan dengan dewa.

"Alana, come on!"

"Lo chat aja gue udh syukur, asal lo ngasih kabar Wa. Gue pacar lo!"

"Alana maaf..”

Alana memijat kepalanya, sudah lelah dengan sikap Dewa. “Udahlah, cape gue. Padahal gue nelpon Lo cuma mau bilang kalo gue udah balik kesekolah.

Maaf Al, gue janji sama lo setelah lomba ini gue bakalan banyakin waktu buat lo. Btw gue seneng Lo udah balik sekolah,”

“Yaudaa gue cuma mau nanya kabar Lo doang sama ngabarin gue kalo udah balik sekolah lagi,” ucap Alana dengan nada sedikit kesal. “Besok-besok kalo bisa kabarin kalo ada waktu..,”

Iyaa pacarku..”

Alana tersenyum kecil mendengar itu. “Yaudaa, semangat lombanya. Gue tutup,"

TUT...

Alana mematikan, sambungan telpon nya dengan Dewa. Ia memilih turun kebawah, untuk mengisi perut nya yang lapar ini.

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang