24. Lomba Basket {1}

1.1K 32 3
                                    

Hari yang ditunggu tiba, lomba basket antar sekolah yang diadakan di SMA Wikrama Abadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari yang ditunggu tiba, lomba basket antar sekolah yang diadakan di SMA Wikrama Abadi. Menjadi tuan rumah adalah satu kebanggan, apalagi sekolah-sekolah lain datang. Seperti; SMA Pelita Bangsa, SMA 1 Jakarta, dan SMA Setya Budi, dan banyak SMA yang lain nya. Antusias para siswa dan siswi SMA Wikrama Abadi sangat besar. Karena keuntungan bagi mereka, para kaum hawa. Melihat cogan-cogan dari sekolah lain, sebaliknya. Para kaum adam sama hal nya seperti kaum hawa.

Dan saat ini, Alana. Sebagai salah satu panitia pelaksanaan lomba basket, Alana sangat sibuk. Mengurus ini, mengurus itu.

"Cape!" Alana duduk disebuah kursi yang disediakan dekat lapangan basket. Seraya menghapus keringat yang bercucuran didahi Alana.

"Nih," tangan kekar yang menyodorkan air minum, Alana mendongak melihat siapa yang memberikan botol air minum itu.

"Nathan," ya cowok yang menyodorkan air minum itu adalah Nathan. Cowok gagah, itu duduk disamping Alana.

Alana mengambil air mineral itu seraya tersenyum. "Makasih,"

"Lo belum ganti baju?"

Tangan Nathan mengusap keringat Alana dengan tisue yang dia beli dari kantin. Alana yang melihat itu hanya diam dan menatap Nathan, tatapan lembut Nathan membuat hati Alana teduh.

Astaga perasaan ini kembali muncul!

"Belum."

"Btw mata lo cantik, Al." ucap Nathan lembut. Alana hanya tersenyum, mulut nya tidak mampu berbicara.

"Woii!" teriak seseorang dari belakang Alana dan Nathan. Segera Nathan dan Alana duduk seperti asli nya.

"Kok--udahan mesra-mesraan nya." ucap Ken, cowok yang saat ini duduk didepan Alana. Iky dan Adit pun duduk disamping Nathan.

"Cieee," goda Adit dari ujung sana. Alana hanya bisa menunjukan senyum nya.

"ALANAAAAA!" Pekik seseorang dari seberang lapangan basket. Siapa jika bukan Adel, Kania hanya diam disebelah. Mendengarkan teriakan Adel.

Alana menyerit. "Yah, dia lagi. Bisa tuli telinga gue," ujar Alana dengan pasrah.

"Emak Adel waktu hamil dia, ngidam paan yak?" tanya Ken. Dengan tawa kecil nya.

"Toa kali," sahut Iky, Adit segera menjitak kepala Iky. Membuat cowok itu meringis.

"Gitu-gitu cewek gue, anyingg"

"Alana, lo kemana sih?" tanya Adel.

"Gue abis ngecek persiapan."

Disela percakapan Adel Dan Alana. Kenzo menatap Kania dengan tatapan menjijikan bagi Kania.

"Apa lo? Mau gue tampol!" ucap Kania Galak.

"Elah, baru gue liatin. Belum lagi gue-"

"Apa hah," jawab cepat Kania dengan mata melotot nya.

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang