-----
Tasya menolehkan pandangannya melihat Alana yang tengah melamun, setelah menyampaikan tentang Aluna dikelas tadi. Alana banyak diam.
Sekarang mereka berdua berada diruang bk menunggu kepala sekolah, kata Bu Ranti pak Hartono sudah berjalan menuju sini.
Kreaatt..
“Assalamuallaikum!”
Dua gadis itu berdiri dengan sopan dan bersalaman pada pak Hartono. “Waalaikumussalam!”
“Ayo duduk, nak!” kata pak Hartono.
Mereka kembali duduk.
“Saya sudah dengar ceritanya dari Bu Ranti, saya turut berduka. Aluna adalah anak yang pintar dan sopan, saya benar-benar tidak menyangka!” kata pak Hartono dengan nada sedih.
“Ohiya,” Pak Hartono meletakan dua map diatas meja dan menyodorkannya pada Alana dan Tasya. “Ini adalah data-data yang nak Alana minta.”
Alana mengangguk sambil melihat map warna biru itu, dia enggan untuk meraih ataupun membacanya.
Dia melihat pak Hartono terlebih dahulu, “Sebelum saya melihat ini, apa bapak kenal dengan dua cowo yang itu?”
Pak Hartono mengangguk, “Tentu.”
“Salah satu dari mereka itu adalah anak bandel yang sering masuk ruangan saya, yang satunya teladan namun sedikit dingin!”
“Teman-temannya memanggil dengan sebutan, Raja dan Langit!”
Alana kembali melihat map itu lalu mengambilnya.
Alana membacanya tiap informasi disana, dia terhenti ketika melihat sebuah foto pas diatas. Sosok cowo yang sangat dia kenal, dia meletekan map yang satunya dan membuka map yang satunya lagi.
Dia melihat Tasya dengan panik, “Sya??”
“Sya ini,”
Tasya berusaha menenangkan Alana, “Al, Alana. Lihat gue,” titah Tasya, Alana melihat Tasya dengan mata kembali berair.
“Ini kenyataan nya, ini akhirnya.” kata Tasya.
Alana menunjuk foto itu, “Raja Nathaniel Pradipa itu Nathan!”
“Cowo gue, Sya!”
Tasya mengangguk cepat, “Gue tau!”
Alana mengerutkan keningnya, “Tau? Maksud lo tau apa?”
Tasya menunduk lemah, seketika dia kembali teringat saat dia kerumah Dini waktu itu. Detik-detik dimana dia membeku ditempat saat Dini memeperlihatkan sebuah foto didalam handphone nya.
Tasya berdiri, dia kembali mengusap pundak Dini. “Makasih ya, Din. Maaf ganggu ya!”
Dini menggeleng kecil, “Nggak sama sekali nggak ganggu!”
Sesaat ini teringat sesuatu, “Ohiya, Tasya.”
Tasya mengangkat alisnya, Dini mengambil handphone nya yang berada didalam saku celana. “Mungkin ini bisa bantu kamu, biar mudah cari tau tentang Raja dan Langit!”

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teen Fiction"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...