SEBELUM MEMBACA ATAU SESUDAH, PLEASE! VOTE GUYS. BIAR AKU LEBIH SEMANGAT BUAT CERITA NYA DAN BISA UP LEBIH CEPAT.
---
Setelah kejadian semalam, Langit menyuruh Alana meninggalkan nya saja disini. Biar teman-teman nya yang menjemput, Alana hanya mengangguk saat itu.
Pagi-pagi sekali Alana datang kesekolah, hanya untuk membawakan Nathan bekal. Karena Alana tau, Nathan bukan tipe cowok yang suka sarapan pagi. Jadi Alana sengaja bangun lebih pagi hanya untuk membuatkan nasi goreng buat Nathan.
Alana: nanti aku tunggu dikantin, aku buatin kamu bekal
Alana tersenyum dengan pesan itu, lalu kembali menaruh hp nya kedalam katong baju.
---
Jam istirahat berbunyi, sekarang tinggal Alana dan Tasya sekarang dikelas. Sedangkan teman-teman Alana sudah berada di kantin bersama pasangan mereka masing - masing, Alana membereskan buku-buku yang berada di dalam kolong meja nya lalu menaruh kedalam tas.
"Gue duluan," ujar Tasya seraya berjalan tanpa menoleh kepada Alana. Tidak lama pun Alana keluar dari kelas nya.
Alana berjalan dengan riang, kotak bekal berwarna biru yang tengah dia pengang. Tidak lama Alana sampai dikantin, dia duduk bersama Kania dan Adel yang bersama pasangan mereka masing- masing.
Lama Alana menunggu Nathan, cowok itu tak kunjung datang.
"Emang, Nathan ada bilang mau kemana gitu. Dit?"
Adit juga melemparkan pandangan ke sekitar, namun nyata nya Nathan tidak ada. "Nggak, Al. Dia tadi ada kok,"
Tiba - tiba Adit mempekik. "Oh, mungkin dia lagi di rooftop, coba lo kesana deh. Mungkin aja ada."
Alana mengangguk. "Iya, gue kesana dulu ya. Bye!!"
---
Sekarang Alana sudah tiba didepan pintu Rooftop, Alana membuka pelan - pelan. Ternyata benar, Nathan sedang rebahan.
Alana mendekati Nathan, dengan ide untuk mengagetkan nya. Dan ternyata, Nathan yang terlebih dahulu mengagetkan Alana dengan sebuah ucapan yang Alana binggung dengan arti nya. "Semalam kemana?" nada Nathan tidak seperti biasanya.
Alana duduk disebelah Nathan yang enggan melihat nya. "Kan aku bilang kerumah Adel, Nath."
"Bener?"
"Iya, emang-"
"Kerumah Adel, tapi kok pelukan sama cowok?" ucap Nathan. Jujur Alana tersentak dengan nada yang keluar dari mulut Nathan, Alana tau cowok yang Nathan maksud itu siapa.
Alana mengerutkan dahinya. "Maksud kamu oh kemarin aku ketemu Langit hampir-"
Nathan berdiri, "Kamu nggak usah bohong deh, Al."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teen Fiction"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...