44. Tasya Merengek

418 18 3
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Satu bulan berlalu, Tasya sudah mulai bersekolah lagi. Alana mulai bisa menerima keadaan bahwa Tasya saudari nya. Jika kemarin - kemarin Alana sangat membenci Tasya, kini kata benci telah berubah. Alana sudah menganggap Tasya seperti Aluna, tidak pernah sekali pun membedakan nya dengan Luna.

"TASYAAAA!!" pekik Alana. Dia sedang mengobrak - abrik lemari nya. "Mana, Ya?"

"SYAAA!!"

Tasya pun datang dengan eardphone di telinga nya, "Apa sih, ganggu aja."

"Kemaren abis pulang sekolah, lo ingat nggak gue naro Carger ' an dimana?"

Tasya mencoba mengingat - ingat, lalu dia ingat. "Oh gue ingat, di atas lemari belakang kelas nggak sih. Pas Danu minjem, dia taro disana."

Alana menepuk jidat nya, "Oh iya, si Danu kalo pinjem nggak pernah dipulangin balik sama yang punya barang " Ucap Alana setengah kesal.

"Emang kenapa sih, hp lo low?"

Alana mengangguk, "Iya, pas bangun tidur tau - tau nya hp gue mati."

"Yaudah, pake cargeran gue aja dulu." ucap Tasya, "bentar gue ambilin."

Tidak berselang lama, Tasya kembali membawa carger ‘an. Lalu memberikan pada Alana.

"Gue pinjem dulu ya," ujar Alana, Tasya mengangguk. Lalu dia masuk kekamar Alana dan berbaring dikasur. Sedangkan Alana sedang mencolokan cargeran ke Hp nya.

"Malam ini kita nggak ada acara mau kemana gitu, Al?" tanya Tasya.

"Nggak!" Ujar Alana sambil membaringkan badannya diatas kasur.

"Ya ke Mall gitu, cafe, nasi goreng bu Rahma gitu."

Alana berjalan kearah kasur nya, lalu menimpuk Tasya dengan bantal. Tasya meringis.

"Sadis lo, Al!" kesal Tasya.

Alana hanya tertawa melihat raut wajah Tasya yang menurut nya lucu itu. "Yaudah - yaudah, tapi nasi goreng Bu Rahma aja ya."

Raut wajah Tasya yang kesal berubah menjadi ceria. "Gitu dong, Al." ucap Alana, lalu Tasya beranjak dari kasur Alana. "Gue siap - siap dulu ya!".

"Hm." jawab Alana.

Tasya berjalan keluar dari kamar Alana. "Nasi goreng i'm coming. " ucap Tasya, Alana masih bisa mendengar itu.

Beberapa menit kemudian, Tasya maupun Alana sudah siap. Mereka menuruni tangga bersama- sama. Seraya bercada gurau.

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang