Sebuah kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita
🌧️🌧️🌧️
Setelah selesai Nathan makan, Alana kembali pulang lalu kesini lagi. Tidak tahu kenapa setiba dirumah, Tasya langsung pergi dengan wajah panik bahkan berlari sampai terjatuh saat menuruni tangga.
Sekarang Alana berada di halaman parkir rumah sakit membawa paper bag yang seminggu lalu dia beli untuk hadiah kelulusan untuk Nathan, walau seharusnya ini dia berikan pas acara kelulusan namun Alana ingin sekarang tidak tahu kenapa.
Senyum Alana terus mengembang memasuki rumah sakit.
Namun senyum itu seketika hilang ketika melihat suster dan dokter berbelok keruang rawat intensif milik Nathan, seperkian detik Alana terdiam membeku. Dia berjalan berbelok masuk kedalam sana melihat Tasya yang menangis sambil terduduk disampingnya ada Kania dan Adel disana ikutan terisak.
Beralih pada Kenzo, Iky yang memposisikan bediri menghadap tembok terisak, sedangkan Radit dan Langit menatap kearah kaca jendela dengan tatapan kosong.
"Kak.." panggil Alana dengan nada kecil, Kenzo melihat Alana yang datang dengan kebingungan dan butiran air mata mulai jatuh.
Kenzo berusaha kuat melihat Alana, dia menatap Alana dengan dalam.
Tasya segera berdiri melihat Alana yang datang. Tapi tidak ada keberanian untuk menyapa gadis itu.
Alana menghapus air matanya dengan cepat lalu menampilkan senyum nya seraya mengangkat paper bag. "Seminggu yang lalu harusnya gue kasih ini sama kak Nathan, hadiah buat kelulusan dia. Sekarang dia lagi apa? Lagi makan malam ya? Atau lagi diperiksa?"
"Soalnya gue tadi liat suster sama dokter masuk tadi, ada kabar bagus ya? Kabar kalo Kak Nathan udah sembuh? Iya?"
Alana tidak paham dengan semua orang yang berada diluar ruangan hanya tertunduk dengan wajah sedih dan air mata.
Cewek itu terkekeh kecil pada Kenzo. "Gue nanya kak, harusnya dijawab, bukan diem."
"Lo semua mulutnya lagi kenapa? Bisu? Atau apa? Gapunya mulut?" sentak Alana dadanya naik turun karena emosi, dia muak dengan drama tangis-memangis ini.
"Lama biar gue yang masuk!"
Dengan cepat Kenzo menarik Alana ketempat asal dia berdiri. "Denger gue!"
Alana menggeleng cepat. "Gak mau!" Alana menutup kedua telinganya.
"Denger!" kata Kenzo sekali lagi dengan memejamkan mata.
"Nathan udah nggak ada." ucapnya pelan tepat didepan wajah Alana.
Sontak Alana menggeleng cepat, "Enggak, lo bohong. Dia udah janji sama gue,"
Tasya menghampiri Alana, "Kak Ken nggak bohong, Al."
"Nathan udah kembali sehat, tapi nggak kembali pulang kerumah!"
Alana melihat Tasya tidak percaya. "Jangan kaya gini, Sya. Gue gak suka, please!!?"
Alana langsung berjalan membuka pintu ruangan milik Nathan, pintu itu terbuka dengan terpaksa. Suster menahan tubuh Alana untuk masuk kedalam, namun sayang tenaga alana sangat kuat dan membuat suster itu tidak dapat menahan Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teen Fiction"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...