35.
Nunggu..
Makanya banyakin vote sama komen jadi, aku semangat buat nulis nya.
Aku bakalan up kalo udah banyak yang vote sama coment, ok bebzz!! Papayy.
---
Sekarang Alana sudah berada didepan gerbang rumah nya. Saat kembali dari danau, mereka balik kerumah Nathan untuk mengambil tas Alana. Saat itu jam yang sudah menujukan jam 06.30, dengan keadaan Alana masih memakai baku seragam sekolah. Jadi Nathan berinisiatif untuk mengantarnya.
"Yaudah, hati-hati ya." ujar Nathan.
"Kebalik bang!!" kekeh Alana dengan tawanya.
"Oh kebalik ya neng, maaf. Abang rada lupa." jawab Nathan mengikuti candaan Alana.
"Alana!!" panggil seseorang dari balik gerbang pintu rumah Alana dengan tegas. Alana berbalik badan.
"Ini udah jam berapa?"
"Pulang jam segini, masih pake baju sekolah." ujar Adam dengan nada tegas. Nathan segera turun dari motornya dan bersebelahan dengan Alana.
Nathan melihat itu segera membuka bicara. "Maaf sebelum nya om, tadi saya ngajakin Alana buat ketemu ibu saya." tutur Nathan dengan sopan.
"Cowok macam apa kamu, jika kamu pacar nya kamu tahu batasan anak perempuan. Apalagi dia masih memakai baju sekolah."
"Dan-"
"Setau Alana papa nggak pernah kekang Alana kaya gini. Nggak pernah marahin Alana, kalo ada salah papa cuma nasehatin. Sekarang, Alana baru pulang jam segini udah dimarahin. Apa kabar sama anak papa yang itu, sampe mau diperkosa orang-"
PLAKKK.
Alana memegangi pipinya, Nathan segera menyambut badan Alana yang termudur kebelakang. Wajah Nathan berubah merah.
"Om, saya emang baru pacar Alana. Bukan suami, ayah atau pun saudara Alana. Tapi saya, tidak rela melihat orang yang saya sayang, disakiti oleh ayah nya sendiri.
Adam hanya bisa diam.
Alana masih menegangi pipinya. " Seandainya tuhan menyuruh Alana memilih seorang ayah, Alana pasti nggak akan pilih papa!
"Alana benci papa,"
"Kamu pulang aja, Nath." lalu Alana berlari kedalam.
Dena dan Tasya sedang duduk menonton TV, melihat Alana berlari kedalam rumah. Dena segera berdiri.
"Kamu kenapa, Al?" Alana tidak menghiraukan itu, dia tetap berlari. Dan masuk kedalam kamar.
Dia membanting pintu dengan kasar, membuat suara nya kecang. Menguncinya dan tersandar dibelakang pintu seraya memeluk kedua kaki nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teen Fiction"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...