"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita."
Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk.
Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...
Disela percakapan mereka, pintu UKS terbuka lebar. Petugas PMR yang hari ini kena piket jaga UKS, masuk kedalam.
"Ada paan nih?" tanya Kenzo.
"Ada yang pingsan," Alana dan Kenzo memangut-mangutkan kepala nya.
Alana merasa pusing, lalu dia merebahkan dirinya. Dan menatap langit-langit UKS lalu memejamkan matanya.
Siapa yang pingsan itu dibopong oleh cowok yang sangat Alana kenal, cowok yang saat ini masih ada di hati nya. Alana masih tidak sadar dengan keberadaan cowok itu.
"Eh, ini bersihin darah nya dulu."
Alana membuka mata nya, dia menoleh kesebelah. Dia sudah melihat Nathan yang berdiri dengan wajah cemas, Alana melihat siapa yang bisa membuat Nathan secemas ini. Ternyata, Diva.
Tidak heran jika Nathan cemas, pacar nya sedang pingsan.
Alana menatap langit-langit UKS lagi, lalu menarik napas nya. Dia harus kuat.
"Diva kenapa, Nath?" tanya Kenzo yang menghampiri Nathan.
"Dia kegelincir ditoilet terus kepalanya terbentur tembok," tutur Nathan.
"Lo sendiri ngapain disini?"
Kenzo menunjuk Alana dengan dagu nya. "Tuh, Alana tadi pingsan. Terus gue bawa kesini," Nathan melirik Alana sebentar lalu berfokus pada Diva.