JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAA, BIAR AKU SEMANGAT BUAT UP!!!
---
"Yeeee, SMA Wikrama Abadi memang!" teriak Adel, skor SMA Wikrama Abadi diatas SMK 01 jakarta.
Suara teriakan, tepukan tangan dan suara botol yang dipukul kan ketanah. Membuat ramai, namun SMA Wikrama Abadi dilawankan oleh SMA lain yang sudah menang.
Sekarang giliran SMA lain, setelah kemanangan Basket SMA Alana babak pertama. Alana sangat senang, sekarang dia berada di aula. Mempersiapkan, makanan untuk guru-guru dan tim basket masing-masing sekolah.
" Alana, lo bagiin ke aula ya sama Fahrul, Icha, Mogi." ucap Fina--ketua panitia. Setelah itu, Alana mengangguk.
"Emang cukup, Fin. Takut kurang! Belum pelatih nya, guru-guru!" ujar Alana.
Fina mengangguk. "Ehh, yang cowok ber-4 lagi deh. Akbar, Haikal, Rizky sama uwo, kalian bawa kotak nasi 10 atau 15 kotak deh, sama minum nya." ujar Fina, mereka ber-4 mengangguk dan segera melaksanakan tugas masing-masing.
"Nih," Fina memberikan kresek besar yang berisi kotak makanan yang ada 10-20 kotak makanan didalam sana.
Karena itu besar, itu bagian Fahrul dan Mogi membawa nya kehalaman dan yang cewek tinggal membagikan saja.
Sesampai di aula, Alana mulai membagikan makanan. Benar bukan, pasti kurang. Mogi dan Akbar kembali keruang osis untuk mengambil kotak nasi.
Alana yang masih membagikan kotak makanan yang ada 4 kotak ditangan nya. Merasa ada yang memperhatikan, Alana melihat kebelakang.
‘itukan cowok yang, gue tabrak tadi? Kenapa liatin gue?’ batin Alana, dia risih.
Cowok yang duduk selunjuran dengan air mineral ditangan nya menatap Alana dengan lekat.
Nathan ada disana, dia juga melihat bagaimana cowok itu melihat Alana. Dia tidak bisa membiarkan itu, dia mendekati Alana.
"Al!" ucap Nathan, Alana berbalik.
"Eh, Nath. Mau makan? Tapi masih diambilin Mogi sama Akbar sih!"
"Iya, nggak papa!" jawab Nathan, Alana melihat kearah belakang. Cowok itu masih melihat Alana, jujur Alana tidak suka.
"Nggak usah diliatin, dia emang gitu."
"Lo kenal?"
Nathan mengangguk. "Iya, teman-teman gue di SMP,"
Alana mengangguk paham, dengan mulut berbentuk ‘O’. "Kok tadi kaya nggam temenan?"
"Alana, nih!" Mogi sudah sampai, lalu dia menyerahkan kresek makanan itu. Langsung diambil Nathan.
"Eh sini, biar gue aja. Lo kan cape!" ujar Alana, Nathan hanya diam, lalu tersenyum.
"Ishh, malah senyum," desis Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Fiksi Remaja"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...