---
"Dek, pulang yuk! Udah jam 12.00" ucap Razkel sambil melihat jam nya.
Alana menghapus air matanya, "Ayo,"
Alana kembali mengelus nisa 'Aluna', "Lun, Gue pulang duluan ya. Nih gue bawain mawar putih kesukaan lo," ucap nya sambil meletakan bucket bunga diatas makam Aluna.
"Assalamulaikum, Aluna" Ucap Razkel dan Alana bersamaan.
Alana melirik makam Aluna sebentar lalu melanjutkan jalan nya, Alana terus menghembuskan napas berat nya. Cobaan yang begitu besar harus datang dikehidupan Alana, yang seharusnya saat ini. Dia berkumpul dengan keluarga nya dengan bahagia, tanpa ada satu luka.
BUKK..
"Maaf---- Nathan!" ya, seseorang yang ia tabrak adalah Nathan.
"Kamu kenal, Na!"
"Iya, ini temen Alana!"
Razkel tersenyum dengan Nathan, begitu juga Nathan, "Lo ngapain kesini, Nath? Kemakam keluarga lo?"
"Iya, lo?"
"Makam sodara gue, duluan ya. Nath, mau ujan soal nya," Nathan mengangguk, namun rasa nya aneh. Tiba-tiba degupan jantung Nathan melemah, seperti tidak terima dengan Alana berjalan dengan cowok disamping nya itu, padahal itu adalah kakak nya.
Nathan memandangi punggung Alana dan cowok itu mulai menjauh, Nathan juga pergi kemotor nya. Untuk pulang.
----------
Jam istirahat kedua berbunyi, Alana merasa kurang mood untuk pergi kekantin. Dia lebih memilih untuk pergi keperpus, membaca adalah hal favorit Alana.
"Nathan?" Cowok yang sedang duduk dengan buku biologi nya, menatap Alana.
"Shutt, jangan berisik. Duduk Al," Alana menyengir memperlihatkan sederet gigi nya lalu duduk.
"Anak IPS, sibuk banget kaya nya," sindir Alana, Nathan hanya tersenyum sambil membaca buku. Sedetik kemudian melirik buku yang Alana baca.
"Masa, Anak IPA. Baca nya komik?"
"Kenapa, emang!" Ketua Alana diiringi tawa kecilnya.
Nathan melirik Alana yang tengah asik membaca novel disampingnya. "Alana!"
"Hm.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teenfikce"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...