39. Kabar

818 39 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YA TEMAN-TEMAN, BIAR AKU SEMANGAT UP NYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YA TEMAN-TEMAN, BIAR AKU SEMANGAT UP NYA.

---

Beberapa hari berlalu, hubungan Alana dan Nathan kembali membaik. Setelah hari itu, Nathan sadar karena dia terlalu posesif, sebaliknya Alana dia juga menyadari perbuatan nya seharunya juga dia tidak seperti itu.

Sekarang mereka berdua berada disebuah mall yang tidak jauh dari sekolah mereka. Sekarang mereka berada di gramedia.

Dua hari yang lalu, Angel teman sebangku Alana merekomendasikan novel terbaru yang baru diliris. Dan hari ini dia akan membeli buku tersebut.

"Lo capek?" tanya Alana, yang sedari tadi melihat - lihat buku juga.

"Nggak,"

Alana memangut - mangutkan kepala nya. "Mana sih buku nya?" gumam Alana.

"Nyari buku apa sih?" jawab Nathan seraya menguyel - unye pipi Alana dari belakang.

"Itu lho, yang kemaren gue bilang."

"Em--coba cari di sebelah sana deh." ujar Nathan dengan tangan menujuk kelorong sebelah sana.

Setelah beberapa lama mengelilingi gramedia, Alana berhenti disatu titik, cielahh. Tepat tempat berada nya buku tersebut.

Alana mempekik kesenangan. "Nah, ini Nath."

Nathan mengambil buku tersebut dari tangan Alana, Nathan mengangguk - angguk saat membaca prolog nya. "Kasian si cowok nya!"

Alana mengghadap Nathan, seolah - olah agar Nathan melanjutkan cerita nya. "Dia meninggal,"

"Dan si cewek nya nggak ikhlas gitu," jawab Nathan, dia menutup buku itu dan menyerahkan nya pada Alana.

"Ya iyalah, Nath. Mana ada sih cewek yang mau ditinggalin apa lagi sampe si cowok ninggalin nya karena meninggal. Ih, nggak kebayang banget."

Nathan terkekeh geli melihat raut wajah Alana yang terlalu serius. "Ya nggak boleh gitu juga, Al."

"Gimana pun, kita harus ikhlasin orang yang kita sayang pergi. Mengikhlas bukan berati melupakan."

Alana menyentil hidung mancung Nathan. "Iya,"

Alana berjalan lebih dahulu dari Nathan. "Ya semoga lo nggak ninggalin gue." gumam kecil Alana.

Nathan rada - rada mendengar. "Apa, Al?"

"Hah, nggak - nggak papa!" jawab Alana, sungguh. Alana saat itu langsung blushing.

Alana berjalan dengan cepat didepan Alana, Nathan masih kepo dengan ucapan Alana tadi. Alana berlari cepat menuju kasir.

Beberapa menit kemudian, Alana telah selesai membayar. "Makasih, mbak."

Alana berjalan keluar dengan wajah malu, Nathan masih mengikuti nya. "Tadi apa sih kata lo, Al?"

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang