48. Ibu dirampok

240 17 1
                                    

Alana & Tasya😍🖤

Alana & Tasya😍🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💬💬💬

"Ahh laperrr," gerutu Tasya memanyunkan bibir.

Alana melirik Tasya sebentar, "Yaudah cari makan didekat sini aja!"

Kepalanya menoleh kepada Alana dengan mata berbinar, "Beneran?"

"Iyaa,"

"Oke," seru Tasya.

Tasya meminggirkan mobilnya dan mengambil hp nya mencari tempat makan enak didekat sini.

"Nihh.." Tasya menunjukan handphone nya pada Alana, sebuah tempat makan yang tidak jauh dari tempat dimenghentikan mobil.

"Kesini aja yaa?" tanya Tasya, namun Alana melihat itu dengan melongo tapi bukan melihat layar hp Tasya melainkan sosok ibu-ibu dan suster diluar sana.

"Ibu Dewi?" gumamnya. "Tasya itu ibu Dewi Sya!!?" Alana keluar dari mobil, Tasya melihat Alana dengan kebingungan lalu dia menoleh kesebelah sana.

Dia melihat Alana yang mulai berlari menyeberang jalan, dia melotot kaget.

Ibu Dewi ibu Nathan yang katanya sakit-sakitan, Tasya melihat suster yang memang khusus untuk kesembuhan ibu Dewi tergeletak dipinggir jalan sedangkan wanita paruh paya yang terjatuh ketanah dengan kursi roda yang ikutan jatuh itu menahan tas agar tidak diambil oleh penjambret itu.

"Sus, susterr!!" Alana mengguncangkan badan suster yang tergeletak dibawah. Alana berjalan menghampiri dua penjambret membawa pisau itu.

BUKK...

Dengan berani Alana menendang badan salah satu perampok itu hingga tersungkur, tanpa ada rasa takut sedikit pun.

Perampok yang satunya menghampiri Alana sambil mengacungkan pisau. "Siapa lo bocah!?"

"Mau gue buat kaya suster itu, huh?" tanya perampok itu dengan nada mengejek

Sesaat Alana melihat ibu yang kepalanya berlumuran darah, dia kembali melihat kedepan.

"Jauhin pisau lo atau gue--"

"Apaa? Lo mau telpon polisi?" tanya prampok satunya yang sempat Alana tentang tadi, dia menodongkan pisau kearah ibu Dewi.

"Jangan!!!?" teriak Alana dengan lantang. "Makanya diam jangan ikut campur atau nyokap lo bakalan hilang selamanya!"

Prampok didepan Alana itu menghampiri teman nya yang menodongkan pisau pada ibu, mereka mencoba merebut tas besar itu dari dekapan ibu.

"Lepas anjingg!"

"Jangan saya mohon, hiks!"

"Saya mohon!?"

"LO MAU MATI SEKARANG, LEPASSSS!!?"

Alana kebingungan sekarang. Alana melihat kerah lain untuk mencari sesuatu untuk bisa melawan prampok itu, dia melihat kakaknya Tasya didepan sana alias dibelakang kedua prampok. Tasya melempar alat pinggang pada Alana sedangkan gadis itu memegang pompa ban.

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang