19. Mencoba tegar

1.2K 38 0
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Alana, Al. Jangan ngelamun!" sarkas Kania lalu duduk disebelah Alana.

"Nggak,"

"Kalo enggak, kenapa ngelamun? Masalah malam tadi?"

"Hm" Alana mengangguk. Alana tidak nyaman jika menyimpan masalah sendiri, dia selalu bercerita dengan Adel dan Kania. Setelah bercerita perasaan Alana sedikit tenang.

"Udahh, yang penting tante Laras nggak papa!"

"Iya!"

"Alana, ada yang nyariin!" ucap Ahmad--ketua kelas.

"Siapa?" tanya nya.

"Nathan!"

"Nathan!" gumam nya. "Gue nyamperin, Nathan dulu ya Kan!" Kania mengangguk.

"Ada apa, Nath?" tanya Alana, dia tersenyum pada Alana lalu merasa wajah gadis ini sedikit murung. Nathan melihat dekat wajah Alana, sembab, Batin Nathan.

Alana memundurkan wajah nya. "Kenapa sih?"

"Itu," ucap Nathan sambil menunjuk katung mata dirinya sendiri. "Habis nangis?" Nathan mulai serius.

"Hah? E-enggak, ini. Apa nama nya, gue abis nonton drakor yang sedihhh banget! Jadi nangis deh" ucap Alana diiringi dengan tawa nya.

"Iya! Kaya nya Bukan Drakor deh, drama keluarga?" Jawaban Nathan yang membuat Alana tertohok. Alana tidak bisa berbohong lagi, itu memang benar ada nya.

"Ikut gue yuk," Nathan menarik tangan Alana, gadis itu tidak bisa berkata lagi dia hanya diam.

Dan sampailah disebuah tempat kesukaan mereka bedua 'Rooftop' mereka duduk dipinggiran Rooftop.

"..jadi kenapa lo jadi tau kalo--"

"Ibu nyuruh gue buat beliin martabak buat lo, kata nya buat Alana. Pas gue sampai didepan gerbang rumah lo, gue nyaksiin perdebadan lo antara bokap lo!"

"Sorry. Bukan nya gue lancang Al."

Alana mengangguk. "Iya,"

Hening..

"Nath.." panggil Alana yang masih menatap kedepan. Nathan menoleh kearah Alana.

"Tau nggak Nath, ternyata papa gue udah nikah lagi"

"Maksudnya?"

"Ternyata papa selingkuhin mama sebelum gue ada, dan dia punya anak dari hasil pernikahan nya. Hiks.."

Nathan mendekap Alana, membiarkan gadis itu menangis. "Nggak usah dilanjutin kalo lo nggak kuat,"

"Nyesek banget, Nath!"

"Bayangin-- hiks,"

"Udah, jangan dilanjutin. Nangis aja, nangis semaulo. Kalo itu bisa redain luka yang ada dihati lo!"

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang