---
Malam pun tiba, seperti biasa. Nathan mengantarkan makan malam untuk, Dewi--Mama Nathan. Yang terbaring lemah dikasur. Yang hanya bisa bergantung dengan Nathan dan pembantu dirumah.
Dikasur Dewi hanya bisa menangis dan menangis, mengingat tentang insiden yang membawa nya kedalam keterpurukan ini. Seandainya kejadian malam itu tidak terjadi, mungkin saat ini Dewi dan keluarga bisa berkumpul.
Anak sulung nya masuk penjara karena kasus pembunuhan ayah kandung nya sendiri, dan suami nya meninggal karena ulah anak nya.
Kini Nathan yang menjadi kepala keluarga, dia harus berkerja paruh waktu. Perusahaan ayah nya bangkrut. Jika bergantung dengan Cafe--usaha ibu nya, itu tidak mungkin. Ada dalam satu hari bisa dihitung yang datang hanya 1-12 orang, kurang lebih seperti itu. Lebih parah nya ada yang tidak ada pengunjung sama sekali.
Pegawai mulai risains, satu persatu mulai mengundurkan diri tinggal, Kenzo--Teman Nathan, yang juga ikut berkerja sekaligus membantu Nathan.
"Ibu!"
Dewi tersenyum dengan bibir penyandang setroke, Nathan menaruh makanan dimeja. Dan membantu Dewi untuk duduk.
"Ibu, makan dulu ya,"
Nathan mengambil makan yang berada dimeja, dan mulai menyuapi Dewi. Kesedihan dimata Dewi begitu jelas terlihat, kesakitan, trauma, semua nya terlihat.
"Udah" ujar Dewi, padahal baru 2 suapan.
"Ibu.. Ibu harus makan yang banyak, biar bisa minum obat. Biar cepet sehat juga"
"Makan lagi ya, 2 suapan lagi nggak papa kok!" Dewi mengangguk, Nathan menyendokan nasi dan ikan dan menyodorkan kemulut Dewi. Perlahan Dewi membuka mulut dan memakan nya.
Saat suapan terakhir, Nathan segera membuka obat yang harus Dewi minum. "Sekarang, Ibu. Minum obat!"
"Aaaaa" Dewi membuka mulut, Nathan segera memasukan obat kedalam mulut Dewi dan memberikan nya minum.
"Nah sekarang, ibu. Tidur ya, Nathan mau kerumah Adit dulu. Mau ambil buku PR," Ucap Nathan bohong, sebenarnya dia ingin pergi untuk bekerja.
"Iya" ucap Dewi.
"Hati-hati," Nathan mencium punggung tangan Dewi.
"Assalamulaikum!"
"Walaikumsallam"
Nathan segera masuk kekamar nya dan menganti baju nya dan mengambil helm, setelah papa nya tiada Nathan lah yang menjadi kepala keluarga. Walau papa nya mewariskan banyak harta padanya, namun Nathan bersikeras untuk berusaha mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teen Fiction"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...