33. Usil

979 35 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAA GYS, BIAR AKU LEBIH SEMANGAT BUAT UP!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAA GYS, BIAR AKU LEBIH SEMANGAT BUAT UP!!!

---
Langit meletakan Tasya didalam mobil Alana. Diperjalanan keluar discotic Tasya terus meranyau.

"Makasih ya, lang."

Langit mengangguk. "Iya, sama-sama."

"Sekarang lo mau pulang?" tanya Alana, Langit menggeleng.
"Gue mau disini dulu, mau hilangin masalah."

Alana tertawa seraya bersandar dimobil nya. "Aneh ya, setiap orang pasti kalo ada masalah lari. Nggak pernah diem, buat nyelesain."

"Nama nya juga manusia, Al."

"Emang, tapi kenapa kalo ada masalah harus pergi nya ke discotic?"

Bibir Langit diam, dia tidak tau harus menjawab apa. "Ya, menurut gue. Discotic itu asik."

"Ada yang lebih asik."

"Apa?"

"Lo selesain masalah dengan dewasa, gue pernah kaya lo Lang. Gue lari, nangis tapi ada seseorang yang ngenyadarin gue. Kalo menyelesaikan masalah itu bukan kaya gini cara nya." jawab Alana.

"Dan berdoa sama tuhan!"

"Disaat lo ada masalah, tuhan selalu ada buat lo. Nggak pernah ninggalin lo, biar lo miskin, sakit, jatuh. Dia tetap ada, dan selamanya ada."

"Dan discotic, apa dia tetap ada buat lo. Disaat lo miskin apa bisa lo kesana, saat lo sakit? Jatuh? Apa bisa?"

"Nggak kan?"

"Ya, itu. Tergantung lo nya sendiri kalo lo lebih nyaman sama discotic, yaudah."

Alana melirik jam di tangan nya. "Astaga hampir jam 3, gue balik ya."

Langit masih diam, seraya mengangguk. Alana masuk kedalam. Mobil nya, dan segera menjalankan mobil.

30 menitan, mereka sudah sampai dirumah. Dia binggung bagaimana cara membawa Tasya keatas. Sedangkan badan Tasya berat.

"Sya."

"Bangun!"

"Nyusahin orang aja, lo."

Alana keluar dari mobil, lalu membuka pintu mobil Tasya dan menyelipkan tangan Tasya diantara leher Alana. Dan membawa nya, Tasya hanya kebanyakan minum. Dan jadilah seperti ini.

Tok tok tok...

Seorang laki-laki paruh baya pun keluar, Adam. Adam kaget mendapati putri nya yang lemas.

"Tasya, kamu kenapa nak?" Alana memberikan Tasya pada Adam, dan Adam segera membawa Tasya kekamar.

Alana menutup pintu, dia berjalan dengan lelah. Membawa tubuh Tasya berat, apalagi diserai bau alkohol.

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang