JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAA, BIAR AKU SEMANGAT BUAT UP!!!
---
Seminggu kepergian mama nya ke singapura untuk dirawat lebih intensif, Alana sangat kesepian hanya ada dia dan Bi Yuni dirumah. Kadang-kadang Kania menginap dirumah Alana untuk menemani nya.
Hari minggu pun tiba, seperti biasa Alana bangun jam 9. Alana menuruni tangga dengan lunglai, menuju dapur.
Terlihat disana ada Bi Yuni sedang memotong sawi. "Pagi, Bi!" ucap Alana seraya menuangkan air minum kedalam gelas.
Bi Yuni tersenyum sekilas melihat Alana. "Pagi non!" dengan medok jawa nya.
"Siapa ya bi?" tanya Alana.
"Nggak tau neng, biar bibi yang buka."
"Ehh, Alana aja!" ucap nya seraya menaruh gelas diatas meja dekat Bi Yuni memotong sayur. Alana melangkahkan kaki untuk ke pintu utama.
"Sebentar-"
Saat Alana membuka pintu, tersapat seorang pria paruh baya, wanita paruh baya, dan seorang gadis remaja.
"Papa!" gumam Alana.
"Silahkan masuk!" ucap Alana seraya berjalan mendahului mereka bertiga.
"Duduk pah!"
"Iya,"
Alana tersenyum canggung. "Ngapain kesini?'
"Emang nggak boleh papa kesini?"
"Boleh, maksud Alana-"
"Kita mau tinggal disini!" cerocos Tasya yang tengah duduk disebelah Adam. Sedangkan Adam hanya diam sedikit wajah keraguan, apa Alana mau jika Tasya dan istrinya tinggal disini.
Apa tinggal disini? Batin Alana.
"Oh," jawab Alana cuek.
"Sebab apa, papa mau tinggal disini?"
"Papa nggak mau kamu sendirian disini."
"Sendirian? Disini aku sama Bi Yuni. Nggak sendiri!" tepis Alana.
"Papa sayang sama kamu, Al. Papa mau jagain kamu,"
"Kamu jangan bantah papa!"
"Boleh!" tanpa berpikir, lalu pergi meninggalkan mereka bertiga diruang tamu menuju kamar nya.
Alana menghempaskan badan dikasur nya, menatap foto dirinya, Aluna dan Mama nya yang sedang berlibur di bali dua tahun yang lalu.
Disana keceriaan terpancar, moment yang paling Alana sukai.
Tidak lama, suara ribut-ribut terdengar dari luar.
"Mah ini nggak bisa dibuka!"
"Coba lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Alana (SELESAI)
Teen Fiction"Kisah yang diawali dengan bahagia harus diakhiri dengan dukacita." Bertemu dengan Nathan adalah awal kebahagiaan Alana, satu-satunya cowok yang menemani nya dimasa-masa terpuruk. Cowok yang bisa menjadi hangat dan dingin dalam satu waktu ini mamp...