34. Bara kembali

1K 42 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAA GYS, BIAR AKU LEBIH SEMANGAT BUAT UP!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAA GYS, BIAR AKU LEBIH SEMANGAT BUAT UP!!!

---

Bel pulang sekolah tiba, seperti ucapan Alana tadi. Dia akan kerumah Nathan untuk menjenguk Ibu Nathan, lama setelah ibu pulang dari rumah sakit beberapa waktu lalu. Alana tidak lagi ketemu dengan nya.

Dan sekarang Nathan sudah tidak lagi bekerja di showroom om Alana, orang tua dari ibu Nathan sudah menanggung pengobatan ibu nya. Perusahaan ayah nya yang terbengkalai itu sudah jalan kembali, walau banyak karyawan yang sudah berhenti bekerja.

"Sya, nih kunci mobil. Gue mau pulang sama cowok gue, jangan sampe lecet." ujar Alana judes, Tasya merampas.

"Kalo enggak ikhlas nggak usah," ujar Alana.

"Ikhlas." jawab Tasya, seraya pergi dari hadapan Alana.

Setelah Tasya pergi, Alana turun kebawah. Dia menunggu Nathan diteras kelas 10. Agar lebih tidak harus menghampiri kekelas Alana dulu.

"Alana!!" teriak seseorang dari ujung kiri Alana, dia menoleh.

"Udah lama?" tanya Nathan dengan napas ngos-ngosan.

Alana menggeleng. "Nggak,"

"Yaudah yukk." lanjut Alana, Nathan mengangguk.

---

Deru suara knalpot para pemotor, awan yang cerah mendukung perjalanan Alana dan Nathan kerumah.

Alana terus bicara dengan Nathan, begitu dengan Nathan. Alana menyukai ini, selama ini. Inilah yang Alana inginkan, bukan dikekang atau dimarahi.

Tidak lama, Alana sampai didepan rumah Nathan. Setelah turun dan melepas helm, Nathan menarik tangan Alana untuk masuk kedalam. Dia tidak sabar, bagaimana ekspersi Ibu nya nanti jika Alana sudah datang.

Nathan membawa Alana masuk kedalam kamar ibu nya, sontak Dewi gembira. Alana bersalaman dilanjut memeluk Dewi.

"Ibu apa kabar?"

"Baik, sayang!" ucap ramah Dewi. "Udah makan Alana?"

"Udah, Bu."

"Boong, Bu." sahut Nathan yang seraya membaca buku. Alana melirik nya dengan mata maut.

"Udah kok Bu,"

Tok.. Tokk.. Tokkk

"Ibu, ini ubi nya." ucap seorang pembantu ibu nya.

Alana mengambil alih piring yang berada di tangan pembantu itu. "Biar Alana yang suapin."

"Nggak papa ibu aja,"

"Yaudah, biar Alana yang kupas kulit nya. " Dewi hanya tersenyum.

"Aku ganti baju dulu ya, Bu." ujar Nathan yang mulai beranjak dari kursi. Dewi mengangguk seraya menerima ubi yang baru selesai Alana kupas.

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang