15. Bara?

1.4K 62 1
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Sudah tiga hari, Dewi. Dirawat, dan tiga hari juga Nathan tidak masuk sekolah. Tidak ada yang lebih penting dari, Dewi pikirnya. Nathan hanya khawatir, jika kejadian lusa lalu terjadi lagi.

Dewi menggerang, "Ibu.. Ibu kenapa? Apa yang sakit?"

"Kepala, Ibu. Pusing sedikit!" ucap Dewi kurang jelas, tangan Nathan mulai memijat kepala Dewi lembut.

"Ibu, istirahat aja ya!"

"Nathan, mau pergi sebentar!" Dewi mengangguk lemah.

"Bi, temenin ibu ya"

"Iya, den"

Nathan mengambil jaket hitam nya lalu pergi, wajah Nathan tercetak jelas dengan amarah. Tangan nya terkepal.

"Bara!" gumam nya.

Ya, Bara. Kakak laki-laki Nathan, seorang yang telah merubah keluarga yang utuh menjadi hancur. Nathan benci Bara.

Sekarang, Nathan. Sudah berada sebuah kediaman yang kecil, kumuh dan sedikit bau. Karena dekat dengan pembuangan sampah, Nathan mengetuk rumah itu dengan kencang. Tangan Nathan terkepal kuat.

"BARAA"

"KELUAR, LO. BANGSAT!

CEKLEKKK..

Keluarlah seorang pemuda, umur kisaran 20 keatas. Dengan wajah lesu, kurus dan sedikit pucat. Ya, dia. Bara, Kakak--Nathan. Yang sudah membunuh papa nya, dan membuat mama nya sakit. Sudah 3 hari Bara resmi keluar dari tahanan.

Bara tersenyum smirk, "Nathan!"

Bughh..bughhh..

Nathan memukuli Bara dengan kalap, amarah nya dia simpan selama ini. Akan terbayar dengan semua pukulan yang tidak sebanding dengan hancur nya keluarga nya.

"Tenang, bro!" Bara bangkit dari tersungkur nya, sambil memegangi sudut bibir yang berdarah.

"Lo, bisa bilang tenang. Bar, tapi! Asal lo tau, nyokap masuk rumah sakit gara-gara lo"

Bara hanya menanggapi nya dengan santai, wajah cemas sedikit pun tidak ada, "Terus!"

"Bangsat lo!" ucap Nathan.

"Gue emang bangsat, gue keya gini. Semua nya karena lo, Nath. Saat gue tau kalo papa punya istri baru, dan itu adalag nyokap lo. Dan buat nyokap gue mati, gue udah dendam sama lo, nyokap lo, dan papa. Tapi.. Asal lo tau, gue sama sekali nggak ada niat buat dorong papa dari balkon. Itu-"

Kisah Alana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang