party

4.6K 349 38
                                    

"Apa reiji kenapa kau ingin ke zona merah"kate memarahiku.

"Tenang saja kate san, aku nanti bersama dengan seseorang"aku meminum susuku.

"Tetap enggak boleh, banyak orang tidak pernah kembali lagi saat masuk ke zona merah "kate menyentuh bahuku.

"Tenang saja kate san, aku berjanji akan pulang"aku tersenyum kecil.

   Mendadak pipi kate san memerah karena perkataanku barusan, "(gawat dia mirip sayang)"kate melihat wajahku, "kau janji ya"kate menggembungkan pipinya.

"Janji"aku tersenyum kecil.

    Kate tersenyum senang, "kalau begitu aku punya hadiah untukmu"kate memberikkanku baju hitam, yang tampak berbeda dengan pakaian sebelumku.

"(Ini terlihat penuh dengan pengamanannya, dan juga rasanya ini di aliri sesuatu yang mengisi tenagaku) "aku menyentuh baju pemberian kate.

"Itu baju sihir ya, mengkuatkan tenaga pemakai dua kali lipat,ini terbuat dari kulit demon bear"kate tersenyum senang.

"Oh ini terbuat dari beruang itu ya"aku melihat baju yang di berikan kate,"Anu berapa harganya? "Aku mengeluarkan uang aku.

"Oh kalau harganya mungkin 50 koin perak eh.......... Woi tunggu dulu aku memberikannya padamu tahu "wajah kesal kate.

"(50 mahal juga ya) kate san barusan ngomong apa? "Aku menghitung uangku.

"Pick-pick"kate menarik pipiku, "sudah aku bilang gratis dasar telmi"wajah kesal kate.

"Note:telmi adalah telat mikir "

"Maafkan aku"aku dengn tatapan tenang dengan pipi melebar.

"Dasar, aku memberikan ini untukmu rasanya saat melihatmu, aku merasa sudah memiliki putra sehebat ini"kate tersenyum manis.

   Pipiku memerah karena perkataan kate, "bukk-bukk"pintu depan ada yang mengetuk.

"Kate san permisi"aku mendengar suara yang tampak familiar.

   Kate dengan aku pergi ke pintu depan untuk melihat siapa yang mengetuk pintu, "kate san aku membawak buah segar hihihi"eris tersenyum lebar.

"Eh"aku dengan eris saling menatap, aku dengan tatapan datar biasaku"reiji! "Eris menunjukku.

"Kalian berdua saling kenal"kate tersenyum melihatku.

"Ya begitulah"eris dengan alis berkedut.

"Dia yang mengajakku ke zona merah "aku menunjuk eris.

   Mata kate dengan tatapan seperti monster"kenapa kau mengajak reiji ke tempat berbahaya seperti itu bodoh"kate menarik pipinya eris.

"Maafkan aku"pipi eris melebar, eris menyentuh pipinya "dan juga kate san sering jaga kesehatan tidak baik untuk....."mulut eris di tutup kate.

"Rahasiakan dulu pada reiji ya "kate tersenyum senang.

"Aneh kate san?"eris mengembungkan pipinya.

   Aku binggung melihat mereka berdua, "(mereka membicarakan apa ya?) "aku berpikir.

   Tak beberapa lama aku sudah bersiap-siap dengan pedangku, dan aku juga sudah memakai baju pemberian kate.

"Selamat jalan reiji "kate tersenyum manis melambaikan tangan kannya.

"Aku pergi dulu kate san"aku tersenyum kecil dan keluar dari rumah kate san.

   Aku menuju tempat pertemuan yaitu di air mancur di tengah kota.

   Aku melihat lisa dan eris yang menungguku, "lamanya reiji "eris kesal melihatku.

"Maaf eris san, lisa"aku menundukan kepalaku.

"Ayo kita harus pergi "lisa menarik tanganku.

   Kami berjalan menuju gerbang utama untuk memasuki hutan, aku terhenti karena berada di depan panti asuhan yang terlihat sudah tidak layak dihuni.

"(Marry) "aku terkejut karena marry tersenyum senang sambil memberi makanan ke anak panti asuhan.

"Marry adalah anak yatim piatu reiji dia di besarkan ,di panti asuhan ini sampai sekarang dia yang membiayai hidup anak-anak kecil ini "eris menarik nafas.

  Aku terdiam sebentar dan mengingat masa laluku yang terasa hampir seperti neraka dunia.

"Semua maaf menuggu, reiji"marry dengan tatapan kosongnya binggung melihatku.

"Ayo kita pergi"aku berjalan mendahului mereka.

"Tunggu reiji "eris mencoba menarik tanganku.

    Mereka berdua mengikutiku namun marry nampak memiliki perasaan aneh di dadanya, "(apakah dia membenciku) "marry melihatku.

   Kami telah sampai di zona biru, dan juga banyak kelinci bertanduk yang menyerangku.

"Banyaknya nampaknya waktunya bagiku a....... "Eris terhenti karena melihatku di depannya.

"One slash"aku mengeluarkan skillku.

"Slashhhhhh!!! "Semua tubuh kelinci terbelah dua.

"Kuatnya "eris tercengah melihatku.

"Dia bahkan lebih kuat dari eris san"lisa dengan mulut terbuka.

   Marty tersenyum kecil dan langsung mengumpulkan mayat kelinci ini.

   Aku melihatnya dengan tatapan kosong biasaku, dan langsung berjalan lagi tanpa memperdulikan dia.

   Marry terkejut karena melihat reaksi wajahku membuat dia teringat masa lalunya, "(siapa anak kumal ini, kenapa dia ada disini keberadaannya sangat menganggu) "marry menyentuh dadanya.

   Eris dan lisa terdiam melihat karena melihat reaksi wajahku.

  Tak terasa waktu sudah mulai gelap, kami telah menyiapkan tenda yang berjaga malam ini hanya aku dengan marry.

   Marry di sampingku sambil mengarahkan tangannya ke api unggun, untuk menghangatkan tubuhnya dia melihatku.

   Aku mendiami dia dengan tatapan dingin ku biasanya, "reiji apakah kau membenciku?"marry menutup wajahnya.

"Aku membencimu untuk apa? "Aku binggung.

"Apa kau tidak merasa jijik padaku ,aku hanya anak gelandang yang di besarkan, di panti asuhan maaf aku mengetahuinya dari tatapan matamu seperti orang hina kan"marry meneteskan air matanya.

   Aku dengan tatapan tenang, "aku tidak mengerti apa yang kau katakan,sebenarnya aku juga anak yatim piatu dan di besarkan di panti asuhan juga sama sepertimu "aku tersenyum kecil.

   Marry melihatku sambil menundukan kepalanya,"sob-sob"aku mengelus kepala marry.

"Saat aku melihatmu, entah kenapa aku mengingat kenanganku dulu"aku tersenyum melihat marry.

"Kau bohong pasti kau jijik melihatku bukan, aku hanya petualang yang mancari uang untuk menghidupi anak-anak yang di buang orang tuanya, jika saja aku tidak memiliki kekuatan sihir mungkin sekarang aku akan meninggalakan mereka"marry melihatku sambil gemetaran.

"Aku yakin kau tidak pernah memikirkan hal itu marry"kataku.

"Emmm,maaf aku sampai mengatakan hal yang buruk reiji"marry menahan air matanya dan menangis sambil menutup wajahnya.

"Tidak masalah kok,dan juga besok setiap buruan yang aku Buru untuk kalian bertiga"aku tersenyum kecil.

"Eh, tunggu-tunggu kau sama sekali tidak mendapat bayaran dari guild, hasil buruannnya lebih baik untukmu saja"marry terhenti karena aku menatap dengan tatapan tenang.

"Aku hanya memiliki satu perut sedangkan kau, memiliki 50 perut yang untuk di kasih makan"kataku.

   Wajah merona marry, "terima kasih reiji"marry bersandar di bahuku.

"Sama-sama"aku dengan tatapan tenang.

Bersambung

Ken no yuusha wa isekai (start life in a new world)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang