"Papa,kita beli ini juga"lulu menunjuk daging ikan yang tergantung di toko.
"kan sudah aku bilang, aku bukan papamu lulu"aku dengan tatapan datar.
"Kamu tetap papa lulu hehehe"lulu tersenyum senang.
"Dan juga zena kenapa kau disini"aku melihat zena.
"Aku ingin berjalan-jalan saja lagipula ini lihat"zena memberikanku kertas yang bergambar pipa rokok dengan ukiran naga.
"Oh, kau mau ini ya"aku melihat gambar itu.
"Benar sekali itu yang aku cari ,dari pada berbelanja sendiri lebih baik bersama-sama kan"zena tersenyum senang.
"Benar juga, aku juga mencari bebatuan yang mungkin bisa di jadikan accesoris"aku melihat toko-toko yang menjual batu-batuan laut yang terang seperti kristal.
"Papa, mama ayo"lulu menarik aku dan zena.
"Lulu, kakak bukan mamamu ya"zena dengan keringat di dahinya.
"Hehehe, kalian berdua papa mama lulu"lulu tersenyum senang.
"Ah baiklah"zena dengan keringat di dahinya.
Kami mulai berbelanja dan membeli berbagai macam perlengkapan, untuk perjalannan kami selanjutnya.
"Wahhh, akhirnya aku dapat! "Zena tersenyum senang sambil memegang pipa rokoknya yang baru, "terima kasih ya reiji sudah membelikanku"zena tersenyum senang melihatku.
"Tidak usah dipikirkan lagipula itu memang uang milikmu bukan "aku mengingat saat zena memberikanku sekantong koin emas.
"Benar juga ya, dan lagi uang itu untuk keperluan kita semua"zena tersenyum sambil melihat langit yang cerah.
"Batu-batuan disini sangat bagus ya cocok untuk menjadi accesoris"aku memegang batu kecil berwarna merah mengkilap.
Zena tersenyum sambil menunjuk batu itu, "kalau sudah jadi kau bisa membuatkanku bros, atu penjepit rambut"kata zena.
"Tentu tidak masalah, aku akan membuat untuk kita semua"aku dengan tatapan datar.
"Begus itu baru kapten kami"zena tersenyum senang.
Kami melihat lulu yang bermain dengan ikan di air mancur tempat ini, "emmm, wahhhh"lulu berpikir dengan wajah kagum sambil menyentuh ikan berwarna-warni terang.Kami mendekati lulu sambil melihat ikan yang bermain di tangan kami.
"Hahaha, mereka menyukai papa, mama"lulu tersenyum senang.
"Indahnya"zena kagum sambil melihat ikan-ikan itu.
Aku tersenyum kecil melihat ikan-ikan itu, "nginggg"aku merasakan bunyi bediring di telingaku.
"Perasaan ini,kepala lulu sakit"lulu menyentuh kepalanya membuat zena khawatir.
"Aku juga merasakannya, reiji"zena melihatku.
"Kalian pergilah, akan aku tangani"aku melihat kelangit yang mulai di tutup segerombolan mahluk besar.
"Hahaha baiklah kapten ayo lulu "zena melompat sambil membawak lulu.
Semua fish-man ketakutaan dan mulai melarikan diri karena melihat mahluk yang paling di takuti.
"Oke baiklah waktunya menggunakamu death gun"aku mengeluarkan pistol yang berada di jubahku.
Mahluk itu masuk ke dalam gelmbung raksasa ini, "bukannya mereka mahluk yang kemarin"aku mengingat kraken kemarin.
Aku teringat saat memukul mahluk itu dengan sekali pukulan saja, "tapi jumlahnya banyak sekali"aku melihat mahluk-mahluk itu yanh berjatuhan di langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken no yuusha wa isekai (start life in a new world)
Fantasyreiji dan seluruh teman sekelasnya di panggil ke dunia lain untuk mengalahkan Raja iblis, namun pemikiran reiji berbeda dengan teman-temannya yaitu aku bukan mainan lagi.