penyamaran

413 51 12
                                    

   Di pagi hari yang amat cerah freya dan marry mandi di sebuah air terjun tanpa mengenakan pakaian sama sekali.

"Marry apakah kau yakin disini tidak ada yang mengintip kita"Freya membasuh tubuhnya dengan sabun.

"Iya aku bisa merasakan getaran, santai saja "kata marry yang membasuh rambutnya dengan air terjun.

   Tubuh freya yang tadinya di penuhi banyak busa mendekati air terjun dan terlihat jelas bekas luka di punggungnya.

   Marry melihat freya, "mau aku sembuhkan itu! "Marry mengeluarkan es di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Marry melihat freya, "mau aku sembuhkan itu! "Marry mengeluarkan es di tangannya.

"Tidak perlu, luka seperti ini bahkan tidak ada apa-apanya"freya memeluk tubuhnya.

"Hemm, nanti reiji enggak tertarik padamu lagi"marry mendekati air terjun dan terlihat jelas punggungnya yang putih tanpa bekas luka sama sekali.

   Freya menggelengkan kepalanya namun dengna banjir keringat"hahaha, mana mungkin.... Kumohon sembuhkan sedikit ya! "Freya menyentuh kedua bahu marry dengan mata melotot.

"Baik"marry gemetaran.

   Akhirnya freya dan marry telah membersihkan tubuhnya, saat mereka mencoba mengambil handuk di batu.

"Ini untuk anda"terdengar suara gadis kecil.

"Terima kasih...! "Freya terkejut melihatnya dengan keadaan tanpa sehelai benang.

   Marry berada di samping freya dengan tatapan datar, pukulan pelan dari belakang freya ke kepala marry.

"Maaf tapi kenapa aku tidak bisa merasakan hawa keberadaannya "mardy binggung melihat gadis kecik itu.

"Maaf jika saya tidak sopan sebenarnya, saya telah mengikuti anda dari pagi tadi"dia menundukan kepalanya meminta maaf.

   Freya yang telah menggunakan branya dan celana dalamnya mengelus kepala gadis kecik itu.

"Jadi apa tujuanmu kesini"freya tersenyum manis.

"Itu.... Kumohon bunuhlah seseorang untukku! "Dia dengan mata penuh kebencian.

   Freya dan marry terkejut dengan perkataan gadis kecil itu, terlihat jelas mata yang tidak berbohong dengan perkataannya barusan.

"hemmm, membunuh ya jadi apa bayaranku!"freya tersenyuk mengejek melihat gadis kecil itu.

"Bayaran....akan aku berikan segalanya anda bisa melakukan apapun terhadap saya ,jika anda meminta saya mati sekarang sa...."gadis kecil itu terkena tamparan.

   Terlihat freya dengan mata melotot melihatnya,"nyawa itu bukan untuk mainan bocah! "Freya menarik kerah baju gadis kecil itu.

   Dia gemetaran dan meneteskan air matanya, "jadi apa yang harus aku lakukan, semua telah mati hanya aku yang bertahan saja di desa jika seperti ini terus bukan hanya ayah dan adik saja yang menjadi korban ibupun juga, bersama penduduk yang lain "dia terduduk dengan air mata membasahi wajahnya.

   Freya menunduk sambil membersihkan air matanya, "kau jangan pernah menjual nyawamu, jika kau menginginkan bantuan katakan saja"freya memeluk gadis kecil itu dengan sangat lembut.

   Gadis kecil itu menangis makin kencang marry melihat freya dan tersenyum kecil.

   Tak beberapa lama kemudian dia mulai menceritakan apa yang sebenaranya terjadi.

   Salah satu bangsawan yang tinggal di bukit telah menaikan harga pajak, dan mengambil hasil panen di ladang membuat rakyat mati kelaparan.

"Klise banget"marry dengan wajah malas.

"Kami sudah sering melihat orang seperti itu jadi..... Apakah benar dia ada di sekitar sini! "Freya melotot melihat gadis kecil itu.

   Gadis kecil itu gemetaran karena melihat mata freya saja, dia hanya bisa mengisyaratkan dengan menganggukkan kepalanya.

"Begitu ya, jadi siapa namamu? "Freya tersenyum kecil melihat gadis kecil itu.

"Lulu"dia menundukkan kepalanya.

   Freya tersenyum kecil, "namaku freya, dan dia temanku marry"freya menunjuk marry di belakangnya.

"Jadi apa yang harus kita lakukan, apakah aku hancurkan saja dia dengan es raksasaku! "Marry mengeluarkan bola es di tangannya.

"Tidak, aku ingin menginterogasi dan hufff"freya dengan pipi merona, "tentu saja menyiksanya dulu sebelum mengeksekusinya"freya dengan mata nampak bergairah.

   Marry ketakutan melihat freya, "(gawat dia sudah banyak berubah, bagaiamana reaksi reiji nanti!) "marry membayangkanku.

"Baik kalau begitu ayo kita mulai"freya tersenyum senang.

"Actingmu Bagus juga! "Marry dengan wajah datar.

   Freya menjulurkan sedikit lidahnya, "aku memiliki ide yang Bagus mau dengar dan juga lulu lebih baik kamu pulang bantu ibumu dirumah! "Freya mengelus kepala lulu dengan sangat lembut.

   Iulu akhirnya meninggalkan freya bersama marry yang tampaknya merencanakan sesuatu.

   Akhirnya di malam hari di depan rumah mewah freya dan marry dengan pakaian samaran.

"Freya kau yakin seperti ini? "Marry melihat dandanannya seperti penjual budak.

"Tentu saja"freya tersenyum manis.

   Mendadak gerbang terbuka sendiri dan terlihat laki-laki gendut dengan tinggi 150 cm dengan kalung emas dan cincin emas.

"Maafkan saya atas keterlambatan saya tuan, seperti yang anda lihat dia adalah budak yang anda pesan "marry menghormat sambil menunjukan freya dengan pakaian budak.

"Tidak, tidak lagipula dia sangat cantik sekali"terlihat mata menjijikan bangsawan itu melihat lekuk tubuh freya.

   Freya menundukkan kepalanya, "(akan aku potong-potong dasar babi bertubuh manusia, bahkan lebih menjijikan dari kotoran!) "freya melotot dengan penuh amarah.

   Akhirnya freya di bawak dengan beberapa prajurit dengan pakaian kerajaan resya.

   Freya melirik mereka semua yang nampak menikmati minuman dengan keadaan setengah sadar.

"(Mereka mempermalukan nama ayahanda eksekusi di tempat!) "freya dengan penuh amarah namun ditahan karena belum berada di lokasi budak.

   Di ruang bawah tanah yang nampak lebar freya melihat budak-budak dengan lusuh dan kurus, ada beberapa yang terlihat terluka.

"Ayo masuklah"prajurit mendorong freya masuk ke dalam jeruji besi.

   Freya terbaring di atas rerumputan kering tempat budak tertidur.

"Hehehe, akan aku bunuh mereka"freya tertawa kecil sambil menunjukan wajahnya di depan para budak.

   Budak yang ada di kegelapan terlihat jelas mereka semua dengan telinga seperti hawan, dan ada juga yang bertubuh bersisik.

"Anu apakah anda baik-baik saja "salah satu budak dengan telinga rubah melihat luka gores di tangan freya.

   Freya agak terkejut melihatnya dan beberapa budak yang lain yang nampak khawatir.

"Lebih baik kau jangan berbicara sembarangan, bisa-bisa kau dalam bahaya"kata budak berkulit kadal yang berbaring dengan santai.

   Freya tersenyum kecil, "apakah kalian butuh tiket keluar dari sini"freya menunjukan kunci penjara.

   Semua budak terkejut saat freya membuka pintu, sel dengan santai sambil memainkan kuncinya.

"Kalian mau ikut "freya tersenyum manis kearah semua budak.

Bersambung.

Ken no yuusha wa isekai (start life in a new world)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang