Aku melihat dunia yang hitam peka,tidak ada rasa hawa mahluk hidup sama sekali.
"Kau tidak akan bisa pergi dari ibu"aku melihat bayangan hitan samar di arah kabut hitam.
"Pasti dia"aku dengan tatapan dingin.
"Kau ingin pergi"bayangan itu makin mendekatiku.
"Ini bukan urusanmu, ini adalah kehidupanku ibu"aku dengan tatapan dingin membelakangi dia.
"Srett-srett"tubuhku terikat dengan bayangan hitam, "beraninya kau bicara seperti itu dengan ibumu "dia tersenyum mengerikan di depan wajahku.
"Kau memang ibuku, namun kau hanya bayangannya saja keparat"aku dengan tatapan dingin dengan cahaya biru di mataku.
"Huh.... "Dia gemetaran, "mustahil siapa kau ini"dia ter mundur.
"Hemm, reiji muramasa"aku tersenyum kecil dan mengeluarkan kegelapan lebih besar dari nya.
"Ahhhhh"dia tertelan dengan bayangan hitamku.
"Matilah kau peniru"aku dengan tatapan dingin ku melihatnya yang termakan bayanganku.
Mendadak aku tersadar di atas kasur dan melihat freya yang sedang memakan pisang.
"Tuan reiji "freya terkejut melihatku.
"Oh freya"aku melihat tubuhku yang di perban, "srettt"aku melepaskan perbanku.
"Tuan reiji jangan lukamu masih.... "Dia terkejut melihat lukaku yang sembuh yang meninggal bekas saja.
"Aku sudah sembuh tapi tanganku nampaknya belum"aku melihat tangan kananku yang di perban, "kau yang merawatku freya terima kasih banyak"aku tersenyum kecil melihat freya.
Freya terkejut, "kan aku sudah berjanji ,aku yang akan menerima semua dosamu "freya tersenyum sambil menyentuh tangan kiriku.
"Kalau begitu aku keluar sebentar "aku mencoba membuka jendela.
"Tunggu tuan reiji jangan dibuka jendela itu! "Freya meneriakiku.
"Huh kenapa?! "Aku binggung dan melihat semua penduduk kerajaan exced.
"Tuan pahlawan"mereka semua beteriak.
Aku dengan tatapan datarku, dan langsung menutup jendelanya.
"Huh, apa yang terjadi di luar! "aku melihat freya.
"Itu informasi soal anda mengalahkan petinggi raja iblis telah menyebar di seluruh kerajaan"freya menundukan kepalanya.
"Sudah berapa lama aku tertidur "aku dengan tatapan datar.
"Anu seminggu"freya dengan wajah gelisah.
"Wajar saja"aku mengelus kepalaku, dan membuka jendela lagi.
"Tuan reiji! "Freya terkejut melihatku.
"Tuan pahlawan "mereka semua meneriakiku.
Aku dengan tatapan datar melihat mereka semua, "kalian berisik sekali bisa pergi menganggu saja pagi-pagi"aku kesal melihat mereka semua.
"Huh... "Semua penduduk terdiam binggung melihatku.
Aku menutup jendela lagi, "sudah beres "aku membersihkan debu di telapak tanganku.
"Tuan reiji "freya binggung melihatku dengan tatapan datar.
"Ayo kau mau turun"aku tersenyum kecil sambil mengarahkan tangan kiriku ke arah freya.
Freya dengan pipi memerah, "baiklah tuan reiji "freya tersenyum senang.
Saat aku keluar dari kamar ku aku melihat lily dan elly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken no yuusha wa isekai (start life in a new world)
Fantasyreiji dan seluruh teman sekelasnya di panggil ke dunia lain untuk mengalahkan Raja iblis, namun pemikiran reiji berbeda dengan teman-temannya yaitu aku bukan mainan lagi.