||🎶Dream Me - Red Velvet Joy feat. NCT Mark ||
Terduduk dipinggiran ranjang, Sehun memijit pangkal hidungnya pelan. Mengusap wajahnya kasar. Kembali menerawang ketika Jinyoung mengatakan hal seperti itu. Sejujurnya ada sedikit rasa penyesalan ketika tangan besarnya mendarat di pipi Jinyoung.
Berdiri didekat pintu kamar, Irene mengamati Sehun. Tidak ada yang bisa disalahkan disini, Jinyoung seperti itu juga karena tidak mendapatkan didikan yang benar, Sehun sudah berusaha melakukan hal yang terbaik menurutnya. Irene berjalan mendekat.
"Kamu mandi dulu ya? Aku siapin air anget. Terus kamu mau makan sekalian juga? Biar aku siapin..."Sehun menggeleng, "Air anget aja. Habis mandi aku mau istirahat."
"Ehm yaudah, tunggu ya...", sahut Irene mengelus lembut punggung Sehun sebelum bangkit dari sisi Sehun, berjalan kearah kamar mandi.
"Daddy egois..."
"Daddy ga pernah mikirin mendiang Mommy..."
"Daddy cuma mau nyenengin hati Daddy sendiri..."
Perlu bocah itu tau, jika Sehun harus menelan rasa sakit hati, terluka, hancur dan kecewa secara bersamaan! Berusaha bersikap biasa saja seolah tidak ada sesuatu yang terjadi.
"Pria yang bersama isteri anda mengemudikan mobil dibawah kendali alkohol. Saya juga menduga isteri anda kurang lebihnya sama."
Sehun memejamkan erat matanya, meloloskan nafasnya kasar.
"Hun..."
Kepala Sehun terangkat, memandang Irene yang berdiri didepan pintu kamar mandi.
Irene mengangguk, "Airnya udah siap!"
Setelah melepas sepatunya, Sehun berjalan ke kamar mandi tanpa mengatakan apapun. Menutup pintunya pelan.
Usai melihat pintu tertutup, Irene anjak dari kamar. Berniat membuatkan sesuatu yang menenangkan semacam teh hangat untuk Sehun. Berjalan kearah dapur lalu membuat minuman hangat itu dengan tangannya sendiri. Selesainya Ia kembali ke kamar dengan membawa secangkir teh hangat itu. Pintu kamar mandi itu tertutup agaknya 30 menit lamanya, Irene menunggu Sehun keluar dari kamar mandi. Bahkan uap yang mengepul pada teh sampai tidak ada lagi.
"Hun...", panggil Irene bergerak mengetuk pintu, "...jangan mandi lama-lama nanti kamu masuk angin!"
Tidak ada sahutan dari dalam.
"Hun...", panggil Irene sekali lagi. Perasaannya sedikit tidak enak.
Sementara didalam, Sehun berendam di air hangat cukup lama. Memejamkan matanya merasakan hawa hangat masuk kedalam pori-pori tubuhnya. Setelahnya Ia tak langsung memakai bathrobe melainkan melangkah ke ruang kaca dimana ada shower disana. Mengguyur tubuhnya seraya menunduk terpejam. Satu tangannya menumpu pada dinding.
Karena tak kunjung mendapatkan respon, Irene nekat masuk begitu saja. Sehun terlalu lama berada di kamar mandi, terlebih panggilan dari Irene tak segera dijawab.
Sepasang manik Irene menangkap siluet Sehun yang tengah berdiri dibawah guyuran shower. Sementara bak mandi masih dipenuhi dengan air meski sudah dalam keadaan dingin. Tungkai Irene bergerak mendekat dan tidak melihat pergerakan lain dari sang suami selain hanya berdiri tertunduk. Tanpa menunggu lebih lama, Irene menggeser pintu itu lalu mematikan shower, mengambilkan bathrobe milik Sehun kemudian memakaikannya pada tubuh tinggi Sehun. Mengikat talinya hingga bathrobe sudah menutupi tubuh polos Sehun secara sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧
General Fiction[LENGKAP] Sehun, duda 3 anak memutuskan untuk menikah lagi dengan janda 1 anak yang ia kenal dari temannya, Irene. Ketiga anak Sehun benar-benar memiliki manner dan attitude yang buruk. Bandel, pemalas, boros, tidak tau tata krama seenaknya sendir...