Double up!
🏡🏡🏡🏡🏡
Tetesan hujan yang jatuh itu menjadi daya tarik tersendiri bagi Rigel yang sedang main sendiri di ruang TV, seperti biasanya. Menyingkirkan bonekanya, anak itu merangkak keluar kearah kolam renang. Kebetulan pintunya terbuka sedikit dan dari sanalah bocah kecil itu menangkap ribuan tetes air itu jatuh di halaman samping dimana ada kolam renangnya.
"Izel, ini susuㅡ Izel? Izel, sayang kamu dimana?", panggil Irene yang datang dari dapur setelah membuatkan susu untuk puteri kecilnya itu. Namun, sekembalinya Ia dari dapur wujud puterinya itu tidak Ia dapati.
Beberapa kali Irene mengecek belakang sofa atau benda-benda lainnya di ruang tengah, barangkali puterinya sembunyi disitu. Tapi, tidak ada. Irene jadi bingung ini anaknya kemana!
Tapi, perhatiannya terfokus pada pintu yang menghubungkan antara ruang TV dan ruang tengah yang kala itu terlihat terbuka. Matanya mengerjap beberapa kali, cepat-cepat Ia letakkan sebotol susu itu lalu bergegas pergi kesana.
Akhirnya Irene dapat meloloskan nafas leganya. Izel tengah duduk didepan pintu menatap hujan. Irene merutuki keteledorannya! Untung anaknya duduk diam disana, coba kalau terus merangkak sampai kolam renang?
"Sayang, kamu ngapain? Aduh, Mommy kok ceroboh ya ga tutup pintunya?", sesal Irene mengangkat tubuh gembul Rigel menyimpannya dalam gendongan.
"Tatatata...", ucap Rigel dengan mengarahkan telapak tangan keatas, mengarahkan tubuhnya agar mendekat pada hujan.
Pipi sekenyal kue mochi itu Irene cium berkali-kali, "Mau apa hmm??"
"Tatatata!", seru Rigel masih berupaya melakukan hal yang sama.
"Ga boleh hujan-hujanan, nak nanti Izel sakit Daddy, Mommy, Kakak, Abang sama Cece sedih...", jawab Irene.
Tangan kecil itu masih terus mengarah ke depan sana. Jawaban yang Irene berikan tidak mampu mengatasi rasa penasarannya akan jatuhnya air hujan.
Tungkai Irene mengayun mendekat pada hujan, lantas tangan kecil Rigel Ia tengadahkan disana. Rintik hujan spontan terjun di telapak tangan kecil puterinya itu.
Rigel excited.
Hujan sudah tidak sederas tadi. Jadi, Irene tidak terlalu khawatir.
"Udah ya? Masuk yuk?", ajak Irene hendak membalikkan badan, namun Rigel memberikan jawaban.
"No no no!", jawab bocah itu lengkap dengan menggoyangkan tangannya.
Irene melongo.
Ini ngomong no no no siapa yang ngajarin?
Siapa yaaa yang ngajarin?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧
General Fiction[LENGKAP] Sehun, duda 3 anak memutuskan untuk menikah lagi dengan janda 1 anak yang ia kenal dari temannya, Irene. Ketiga anak Sehun benar-benar memiliki manner dan attitude yang buruk. Bandel, pemalas, boros, tidak tau tata krama seenaknya sendir...