Bagian 62

5.9K 498 72
                                    

Malam itu, Seulgi berdiam diri dibalik kemudi mobilnya. Sepasang mata kecilnya mengamati bangunan besar yang berjarak beberapa meter dari mobilnya terparkir. Tak sulit membuatnya mengetahui dimana alamat rumah Sehun. Buktinya Ia sudah berada di dekat rumah itu. Entah untuk apa Ia bertahan disana.

Tak lama pintu pagar kecil yang berada disisi pintu gerbang besar terbuka. Menampilkan 3 sosok remaja dan 1 sosok balita yang tengah berada di gendongan salah satu remaja laki-laki. Dengan cermat matanya terus memperhatikan mereka yang tengah berjalan kaki menjauh dari rumah.

Masker hitam yang tersimpan di dasbor mobil Ia raih lantas Ia mulai meninggalkan mobilnya bergerak mengikuti mereka.

"Izel mau es krim juga ga?", tawar Wonyoung mencolek pipi Rigel yang tengah berada dalam gendongan Hyunjin.

Bukannya menjawab pertanyaan Wonyoung, Rigel malah mendongak menatap Hyunjin. Menggemaskan sekali.

"Kenapa?", tanya Hyunjin menatap Rigel yang ada dalam gendongannya.

Telunjuk kecil itu mengarah pada minimarket yang sudah mulai terlihat. Ya mereka berempat hendak membeli es krim.
"Tutut!"

"Tutut apa? HAHAHA...", sahut Hyunjin tertawa.

"Tutut mah di sawah zeyenk.", timpal Jinyoung.

Ternyata Rigel menunjuk kearah mainan yang ada di depan minimarket. Yang bisa diisi koin terus bergerak. Kita menyebutnya odong-odong :))

Tutut karena bentuknya mirip kereta api. Naik kereta api tutut tutut tutut!

"Tutut!", tunjuk Rigel ketika mereka telah sampai di pelataran minimarket. Dengan bibir mengerucut lucu, siapa yang tidak gemas?

"Yaudah lo berdua masuk aja, gue nitip magnum yang red velvet. Gue mau nurutin si gembul nih!", ujar Hyunjin.

Lantas Jinyoung dan Wonyoung masuk kedalam minimarket, Hyunjin mengajak Rigel menaiki odong-odong dalam bentuk tutut itu.

Kok aku ketawa sih?

Ngetik-ngetik sendiri. Ketawa-ketawa sendiri. Hmm.

Mainan itu mulai bergerak dan Rigel senangnya bukan main. Senyumnya melebar hingga beberapa cuil gigi susunya terlihat. Hyunjin disampingnya turut tersenyum.

Duh daddyable sekali kamu hmm :((

"Cowok itu kan?"

Dalam aksi membuntutinya, Seulgi kini menatap kearah Hyunjin dan Rigel. Ia merasa pernah melihat Hyunjin tapi, Ia belum ingat dimana. Hingga detik selanjutnya mata sipitnya melebar sempurna.

"I-itu kanㅡ Kok mirip Hyunjin?"

Lah masa Hyunjin mirip Hyunjin?

"KAK HYONJEENN RED VELVETNYA ABIS!ㅡ"

"Ga usah teriak-teriak astaga!", omel Jinyoung pada Wonyoung.

Seulgi lagi-lagi terdiam, H-Hyunjin? Jadi itu bener Hyunjinnya Yeji?

"Hehe adanya yang gold, classic sama kacang almond!", lanjut Wonyoung yang masih berdiri di pintu masuk.

"Ya udah yang classic aja."

Setelahnya gadis semampai itu kembali masuk untuk membelikan es krim pesanan Hyunjin.

Beragam pertanyaan muncul di kepala Seulgi. Mengapa bisa Hyunjin muncul dari rumah yang Sehun tinggali? Lantas tangannya tergerak mengeluarkan ponsel yang tadi Ia simpan dibalik saku blazer hitamnya.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang