Bagian 29

11.1K 986 83
                                    

"Loh kenapa ini?"

Ketiga bocah itu menengok kearah Irene dan Sehun yang baru saja masuk kedalam kamar rawat. Si kembar masih saling mendekap dengan Hyunjin yang sesenggukan.

Pelukan mereka terlepas ketika Irene bersama Sehun bergerak mendekat. Mata mereka saling beradu.

"Kenapa? Ada yang sakit, Kak?", tanya Irene.

Yang Hyunjin lakukan hanya diam. Mengalihkan pandangannya ketika beberapa detik matanya tertahan pada sosok Irene disampingnya. Diusapnya airmata yang membasahi pipinya.

"Maaf, Dad... Mom...", cicit Jinyoung yang merasa lancang karena telah memberitahu Hyunjin terlebih dahulu tanpa sepengetahuan mereka.

"Maaf buat apa?", tanya Sehun.

"Akuㅡ aku ga sengaja denger tadi...", jawab Jinyoung tanpa menjabarkan kalimatnya gamblang. Ia yakin Sehun juga Irene pasti sudah paham.

Mencoba untuk tidak mempermasalahkan soal keadaan Hyunjin yang sebenarnya, lantas Sehun mendekat. Duduk dipinggiran ranjang.
"Gapapa.", ucapnya kemudian beralih menatap Hyunjin. "Kakak pasti sembuh! Kakak tenang aja ya? Sekarang Kakak sabar aja dulu. Semuanya akan baik seperti semula...", tutur Sehun lembut.

Kendati demikian Hyunjin belum merasa tenang sama sekali. Ia masih begitu tertekan dengan kondisinya sekarang. Lumpuh dan hanya bisa terbaring di ranjang.

Satu tangan Irene terulur mengusap bahu Hyunjin, "Kakak ga sendirian. Kita lalui ini sama-sama..."

Netra Hyunjin menatap punggung tangan Irene yang menempel pada bahunya setelah itu wajahnya terangkat, matanya memandang kearah Irene yang kini tengah menatapnya teduh.

Semua yang ada disana menatapnya seraya tersenyum menguatkan. Yang anak itu butuhkan kini hanya dukungan dan semangat. Jinyoung mengulurkan tangannya mengusak rambut Hyunjin.

"Ada gue! Lo ga perlu takut ngadepin ini semua!"

Hyunjin tersenyum mendengar suara tak kasat pendengaran yang Jinyoung utarakan dalam hati. Lewat tatapan mata keduanya berinteraksi.

















🏡🏡🏡🏡🏡




















Jadwal operasi pembedahan jatuh pada esok hari. Selama menunggu waktu itu Hyunjin tentu dengan kemampuan terbatas membutuhkan seseorang untuk merawatnya dan Irene lah yang selalu berada disampingnya. Membantu anak itu makan, mengganti pakaian, membersihkan diri bahkan hingga mengantar ke kamar mandi. Terkadang Irene cukup kesulitan membantu Hyunjin turun dari ranjang hanya untuk sekedar ke kamar mandi. Karena anak itu menolak untuk dipakaikan semacam selang untuk menampung air seninya atau memakai pampers dewasa.

"Tytyd lo pasangin selang aja sih! Ga kesian lo minta tuntun Mommy terus yang badannya kecil gitu?"

"Bacot!"

"Mom, Hyunjin kasar!!!"

"Kalian berdua jangan berantem!!"

Keduanya meringis mendengar suara Irene dari dalam kamar mandi. Tak lama Ia keluar. Berjalan kearah keduanya.

"Bang, udah makan?"

Jinyoung mengangguk pelan. Ia melihat Irene bergerak mengambil makanan untuk Hyunjin yang diletakkan oleh suster diatas nakas.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang