Bagian 49

7.1K 626 65
                                    

Awas, non baku guys! Santuy dikit lah hehe

🏡🏡🏡🏡🏡

Usai sarapan tadi Irene dapat telepon dari salah satu brand produk yang membuat pakaian untuk ibu hamil. Nah, Irene dapat tawaran untuk mengendorse produk tersebut dan Irene langsung menerimanya saat itu juga. Kalau begini kan dia jadi ada kegiatan, tidak berat-berat tapi, tetap menguntungkan hehe.

Lalu sekitar 2 hari kemudian beberapa paket baju Ibu hamil telah sampai di kediaman Oh. Well, lumayan banyak juga ternyata.

Soal ijin, Irene juga udah mengantonginya. Pokoknya yang ga berat-berat, ga aneh-aneh Mami mertuanya setuju-setuju aja.

Didalam kamar, Irene mulai unboxing paket-paket bajunya. Seenggaknya ada sekitar 10 potong pakaian yang siap buat dia endorse nantinya.

"Mommy, lagi apah?"

Pintu kamar Irene terbuka dan mendapati Wonyoung menyembulkan kepalanya terus berbisik semacam tadi. Irene tersenyum.
"Sini, masuk!"

Wonyoung yang hari Minggu ini lagi ga produktif-produktif banget kemudian masuk kedalam kamar sang orang tua. Matanya meneliti satu persatu potongan pakaian yang terlipat diatas ranjang.
"Mommy abis belanja online ya?", tebaknya mengambil tempat duduk di sisi pakaian-pakaian itu sambil duduk bersila.

"Ga, sayang. Ini Mommy dapet kerjaan, hehe rejekinya si dedek..."

Bagusnya Wonyoung langsung ngeh jadi Irene ga usah ngejelasin lagi. Cewek itu cuman ngangguk-ngangguk aja.

"Mommy minta tolong bisa?"

"Apa, Mom?"

Senyum Irene mengembang, membuat pipi chubby miliknya terangkat keatas, "Potoin Mommy hehe..."

"Oalah siyap!!", respon cewek itu sambil memberikan hormat pada Irene.

Sebelum itu Irene bingung mau pake baju yang mana dulu semuanya lucuuu!

"Yang ini aja, Mom!", seru Wonyoung mengangkat salah satu gaun untuk Ibu hamil. Model out shoulder ada tali spaghetti nya gitu tapi lengan panjang. Bagian atasnya belang hitam-putih sementara bagian bawahnya hitam polos.

"Yaudah deh!"

Setelah keluar dari kamar mandi, Irene langsung cari angle yang pas buat foto.

"Di balkon aja gimana, Mom?", saran Wonyoung.

Irene ga sependapat, "Disini aja deh, Dek!", ujarnya berdiri didepan gorden warna milo polos jendela besarnya.

Begitulah mereka, sibuk ngatur pose, foto-foto, ngobrol dikit-dikit sambil bercanda kemudian Irene ganti baju lagi, atur pose depan kamera yang lagi dipegang Wonyoung lagi gitu aja terus.

"Mom, ini udah baju yang ke 5. Mom ga mau istirahat dulu?", tawar Wonyoung memeriksa hasil jepretannya.

"Yaudah istirahat bentar ya?", kata Irene kemudian diangguki oleh Wonyoung yang matanya belum lepas dari kamera di tangannya.

Sambil duduk disamping Wonyoung, di pinggiran ranjang lebih tepatnya, Irene mengambil ponselnya yang tadi digelatakkan tak jauh dari tumpukan baju-baju endorsenya. Jarinya menggulirkan layar ke kanan ke kiri melihat beberapa aplikasi yang tampil. Kemudian dia memutuskan buat masuk ke instagram.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang