Setelah makan malam, Jinyoung dengan sekotak barang-barangnya yang sudah tak terpakai lagi berjalan kearah gudang. Kunci pintu gudang tergantung didapur dekat kulkas, jadi dengan mudahnya anak itu mengambilnya lalu membawanya.
Ceklek!
Tak!
Pintu terbuka dan Jinyoung memencet saklar lampu yang terdapat disisi pintu. Ukuran ruangan gudang cukup luas. Disana banyak sekali benda-benda yang sudah tidak digunakan lagi. Kotak yang Jinyoung bawa, Ia letakkan begitu saja disamping rak. Sebelum beranjak meninggalkan tempat itu, Jinyoung melihat-lihat keadaan sekitar.
Di rak yang sengaja diletakkan dipojok, anak itu menemukan sesuatu. Didalam sebuah kotak kardus ada sebuah foto yang masih terbingkai rapi. Lalu ditumpukan bawah anak itu menemukannya lebih banyak lagi. Rupanya 1 kotak besar itu berisi banyak pigura foto juga barang-barang yang tentu Ia tau itu milik siapa.
Mendiang Ibu kandungnya.
Otaknya mulai melakukan kilasan masa lalu dengan cepat. Dimana 3 hari setelah kepergian sang Ibu kandung, semua barang-barang milik Ibunya lenyap begitu saja. Dari foto yang terpajang disetiap sisi dalam rumah juga barang-barang yang lain.
Pertanyaan itu muncul lagi, 'sebelum memutuskan untuk menikah lagi, apakah Daddy sudah melupakan Mommy begitu saja?'
Saat Hyunjin, Wonyoung dan dirinya sendiri tidak bisa untuk tidak menangis, sang Daddy hanya duduk diam seraya menenangkan mereka tanpa setetes air matapun yang jatuh. Bukankah itu tidak wajar?
Usai proses pemakaman, Daddynya pun tidak terlihat membahas mendiang Mommynya lagi. Benar-benar menganggap Mommynya itu tidak pernah ada dikehidupan mereka. Jinyoung ingin penjelasan dari semua ini!
"Njing, lo didalem?"
Jinyoung mendengar suara Hyunjin dari luar, foto mendiang Mommynya Ia kembalikan ketempat asalnya. Di otaknya begitu banyak pertanyaan yang muncul.
"Njing??", suara Hyunjin semakin dekat.
"Apa'an sih? Berisik lo!", sahut Jinyoung begitu melihat Hyunjin diambang pintu tengah tertatih dengan kedua tongkat.
Ketika Hyunjin hendak menyusul masuk, Jinyoung beranjak mencegahnya dengan mendorong pelan dada anak itu agar mundur.
"Mau ngapain lo? Udah ini gue mau balik!", seru Jinyoung terus mendorong tubuh Hyunjin dengan satu tangan sementara tangannya yang lain menutup pintu gudang.
"Mabar yuk, bosen gue ah mana Daddy, Mommy, sama Wonyoung lama banget ke kondangannya!"
"Iye! Tunggu di kamar lo aja ngapa sih? Pake nyusul kesini!"
"Lo lama!!"
Dengan sabar, Jinyoung menyamakan langkahnya dengan langkah Hyunjin. Sedikit-sedikit Ia melirik kearah Hyunjin yang tengah berjalan menggunakan tongkat disampingnya. Merasa tak tega.
"Biasa aja ngeliatin guenya! Bentar lagi gue juga bisa jalan kayak biasanya!", seru Hyunjin tanpa menoleh kearah Jinyoung.
"Iya tau!"
Karena Hyunjin tidak mau dikasihani.
Setibanya di kamar Hyunjin, mereka memutuskan untuk membunuh jenuh dengan bermain game bersama.
🏡🏡🏡🏡🏡
"Dad, beli pizza enak kayaknya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧
General Fiction[LENGKAP] Sehun, duda 3 anak memutuskan untuk menikah lagi dengan janda 1 anak yang ia kenal dari temannya, Irene. Ketiga anak Sehun benar-benar memiliki manner dan attitude yang buruk. Bandel, pemalas, boros, tidak tau tata krama seenaknya sendir...