Bagian 46

7.2K 634 58
                                    

"Mbak?"

Irene yang tengah asyik bermain dengan Eunwoo yang baru saja selesai mandi dan didandani pun menoleh. Eunbi membawa tas selempang miliknya mendekat.
"Kenapa?"

"Hape Mbak dari tadi bunyi. Aku ga berani ngambilnya...", jawab Eunbi sembari menyerahkan tas berwarna cokelat kayu itu.

Kini Eunwoo sudah beralih gendongan, Irene merogoh ponselnya yang tersimpan dalam tasnya. Matanya sedikit membola mendapati banyak panggilan tak terjawab juga pesan-pesan singkat. Setelah dicek ternyata Hyunjin pelakunya.

Ah, anak itu pasti sudah pulang dan mendapat aduan dari Bibi Lee mengenai kepergiannya.

"Mbak, ga mau pulang?ㅡ Ehm aku ga maksud ngusir loh Mbak...", ralat Eunbi secara cepat takut-takut Kakaknya yang tengah sensitif itu tersinggung.

Ponsel itu Irene kembalikan ketempat asalnya. Ia meraih cardigan yang tadi Ia lepas lalu diletakkan dipinggiran ranjang. Memakainya kemudian beranjak.

"Ehm Mbak?"

"Mbak mau ke Mama.", sahut Irene biasa. Kemudian wanita itu mendekat pada Eunwoo yang tengah dipangku oleh Eunbi, "Sayangnya Aunty, Aunty mau kerumah Eyang dulu ya. Emuah!", pamitnya diakhiri dengan menguyel-uyel pipi tembam Eunwoo.

Eunbi ikut beranjak berdiri, mengantar Irene sampai diteras dengan Eunwoo di gendongannya. Mengamati Irene yang tengah memakai sepatu tanpa haknya.

"Udah ya, Mbi..."

"Mau dianter ga?"

Irene memutar bola matanya, "Cuman 5 langkah pake nawarin mau nganter segala!"

"Dih jutek! Jangan jutek-jutek ntar nular ke dedeknya!"

"Biarin!", balas Irene kemudian melenggang pergi keluar dari halaman rumah Eunbi.

Tak lama atensi Eunbi teralih karena mobil sang suami perlahan masuk kedalam halaman.

"Yeey Ayah udah pulang!!", seru Eunbi riang sambil menggerak-gerakkan tangan gembul Eunwoo.






















🏡🏡🏡🏡🏡


















Dengan gelisah Hyunjin mondar-mandir layaknya setrikaan, menanti kedua saudaranya pulang. Jika nantinya saat sang Daddy pulang dan sang Mommy belum juga kembali setidaknya Ia tidak dimarahi sendirian. Beberapa menit kemudian kedua bocah itu terlihat bersama motor sport hitam. Hyunjin menghela nafas.

"Gimana nih?"

Jinyoung yang belum turun dari motor juga belum lepas helm pun menggerutu, "Baru juga nyampe ahelah! Belum turun nih, belum lepas helm nih!"

Lantas Hyunjin menarik paksa helm yang tengah melindungi kepala Jinyoung.

"EH ANJEENNGG CETEKANNYA BELOM GUE LEPAS!", pekik Jinyoung menggeplak kepala Hyunjin yang seenaknya main tarik-tarik aja.

Sementara Wonyoung sudah berdiri disamping Hyunjin, "Alay ih kalian!"

Setelah helm fullface itu terlepas, Jinyoung melotot kearah Hyunjin dengan gestur tubuh seperti akan melempar helm di tangannya kearah Hyunjin.

"Ya terus ini gimana? 30 menit lagi Daddy pulang!", panik Hyunjin.

"Ya terus kenapa emang?", tanya Wonyoung yang memang tidak tau apa-apa.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang