Bagian 58

5.5K 491 113
                                    

Tolong tarik kata-kataku kemarin!
Seulgi sudah siap jadi pemicu ombak disini, thank's before~

🏡🏡🏡🏡🏡

Akhir-akhir ini wanita itu suka sekali melamun, bayang-bayang masa lalu kembali datang dan memenuhi isi kepalanya. Hancurnya Ia saat itu kembali menjadi momok bagi dirinya sendiri. Ia mulai bergerak gelisah. Kuku-kuku jari tangannya bahkan terlihat tidak rata karena sejak tadi Ia gigiti terus-menerus.

"Ma?"

Panggilan yang tidak terlalu keras itu rupanya memberikan efek yang mengejutkan. Ia melihat puterinya yang sudah siap berangkat kuliah itu mendekat setelah membuka pintu kamarnya.

"Mama ga kemana-mana hari ini?"

Tersenyum, wanita itu mengulurkan tangannya menggapai tubuh puterinya yang sepertinya 11-12 memiliki porsi yang serupa.
"Nanti Mama ada urusan. Kamu mau berangkat sekarang?"

Gadis pemilik mata sipit yang sama seperti yang Ia miliki itu mendekat lalu mengangguk, "Ya, Ma! Yeji berangkat ya? Dohyon tadi udah berangkat duluan pagi-pagi katanya ada piket gitu..."

Wanita itu mengangguk, mengusap lembut kepala puterinya itu.

Gadis itu, Hwang Yeji bersiap anjak dari pinggiran ranjang milik Mamanya namun aksinya terhenti karena celetukan Mamanya.

"Salam buat Hyunjin..."

Dalam posisinya yang membelakangi sang Mama, Yeji mematung. Dari mana Mamanya tau soal cowok itu?

"Dohyon kayaknya dendam sama kamu tuh hihihi...", sambung wanita itu lengkap dengan kedua sabit di matanya.

Malu-malu Yeji membalikkan badannya, wajahnya mengkerut lucu. Dohyon sialan!

"Mama udah liat. Ganteng anaknya..."

"Apa sih, Ma? Udah ah Yeji berangkat!", pamit gadis itu buru-buru kemudian berlalu setelah menutup pintu kamar sang Mama.

Dibalik pintu Yeji menghela nafasnya, Ganteng tapi dia udah ada pacar, Mama hmm...
Lantas kakinya mengayun keluar dari apartemen barunya yang Ia tempati bersama sang adik itu.

Beberapa hari yang lalu, Seulgi baru tiba di Seoul. Tidak cukup baginya hanya duduk manis di kota asalnya Busan. Perusahaan yang ada disana Ia percayakan pada adik laki-laki satu-satunya, Daniel. Ada sesuatu yang menarik disini yang sepertinya ingin Ia gapai. Harusnya bisa!

Bola matanya bergerak acak. Kepergian Yeji beberapa menit yang lalu mengembalikan kegelisahan seperti sebelumnya. Harusnya Ia tidak mengalami hal yang seperti ini. Ia bergerak meraih ponselnya mengetikkan sesuatu selanjutnya pesan itu Ia kirim.












🏡🏡🏡🏡🏡











Menatap ponselnya, Sehun terlihat menimbang-nimbang soal pesan singkat yang dikirimkan oleh wanita itu tadi pagi. Sekarang sudah saatnya jam pulang kantor. Bahkan dari pintu kaca yang menjadi batas antara ruangannya dan ruangan sang sekretaris pun Ia dapat menangkap sosok Mina tengah merapikan beberapa map dan membereskan sedikit kertas-kertas yang tercecer diatas meja kerjanya. Gadis itu sepertinya bersiap untuk pulang.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang