Bagian 30

12K 939 58
                                    

Jarum pendek pada jam dinding telah sampai pada angka 9 sedang yang panjang hampir menyentuh angka 12. Sudah sejak tadi Hyunjin memakan makan malam juga meminum obatnya, namun anak itu belum juga mendapatkan rasa kantuknya. Hal ini sering sekali Ia rasakan, menjadi begitu sulit untuk sekedar memejamkan matanya, pergi tidur. Sejam yang lalu Jinyoung dan Wonyoung diminta Irene untuk pulang. Karena besok keduanya harus sekolah.

Langit-langit kamar rawat menjadi objek utama kedua obsidian milik Hyunjin. Tubuhnya sudah berbaring dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dada. Kedua tangannya terlipat rapi diatas perutnya.

Sedangkan Irene terlihat masih asyik berseliweran entah sedang apa. Begitulah memang Ibu-ibu, tidak pernah bisa diam, ada saja kegiatannya.

Kek mak gue wkwk ga bisa diem, ntar kalo cape anak-anaknya yg diomelin wkwk

"Mom..."

Kegiatan Irene yang tengah melipat pakaian Hyunjin terhenti sesaat. Ia berpindah dari sofa ke ranjang Hyunjin.
"Kok belom merem? Kenapa?"

Hyunjin menggeleng, "Ga bisa tidur..."

Kursi yang ada didekat tembok samping ranjang Hyunjin, Irene tarik lalu Ia gunakan untuk duduk disisi ranjang. Melipat tangannya diatas ranjang, memandang Hyunjin yang juga tengah melihat kearahnya.
"Ga bisa tidur mikir apa?"

Hanya gelengan kepala yang Hyunjin tunjukkan sebagai respon.

Satu tangan Irene terulur mengelus rambut Hyunjin kemudian ibu jarinya ikut andil mengusap kening Hyunjin teratur.

Hyunjin tertawa kecil hingga eyesmile miliknya terbit, "Mommy ah, aku udah kayak anak bayi aja!"

"Oh udah merasa gedhe nih?", sindir Irene pura-pura tidak terima.

"Gedhe lah, Mommy aja kalah gedhe!"

"Ih kamu yah, emang cetakan Mommy ya segini dari sononya..."

Mata sabit Hyunjin masih bertahan, "Untung ya Xiyeon ga pendek!"

"Eh?"

Hyunjin tertawa.

Padahal Junmyeon bogel, Irene bantet alhamdulillah Xiyeon tidak mewarisi gen tinggi badan minimalis dari kedua orang tuanya. HAHAHAHA

"Ngeledek kamu hah? Sini!"

Tawa Hyunjin semakin keras ketika Irene membombardirnya dengan kelitikan super di pinggangnya. Tangannya bergerak menjauhkan tangan Irene dari pinggangnya.
"Hahaha geli, Mom! Udah hahaha!"

"Peduli amat! Rasain nih!"

"Ampun hahaha!"

Satu sosok yang tidak mereka sadari kehadirannya menatap keduanya haru. Sehun yang baru saja masuk ke kamar rawat Hyunjin disuguhi oleh pemandangan manis dihadapannya. Kedua sudut bibirnya tertarik. Hatinya menghangat. Mengintip keduanya dari balik tembok.

"Makanya ga usah ngeledek! Pendek-pendek gini juga kalo ga ada, semua pada nyariin!!"

"Iyalah kan Mom kecil, kalo ilang susah dicarinya! Hahaha..."

Anak kurang ajar :))

"Seneng banget kamu ya? Awas aja Mom ga mau lagi nemenin kamu! Tidur aja sana sendiri, biar ditemenin lelembut!", marah Irene, wajahnya melengos.

Hyunjin meraih tangan Irene, "Hehe udah ngantuk sekarang, Mom..."

"Yaudah tidur sana, ngapain laporan ke Mommy? Ini lepasin ga usah pegang-pegang, emang Mommy cewek apa'an?", omel Irene meminta Hyunjin menyingkirkan tangannya.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang