Bagian 60

6.5K 493 52
                                    

Ini cuma fiktif belaka ya guys, jgn sampe kebawa di real life dan berimbas benci ke idolnya karena saking kebawa suasana. Jgn ya, ini tuh cuma tuntutan peran.

Benci aja sama yg bikin cerita 😂

🏡🏡🏡🏡🏡

Mengenakan setelan kantoran lengkap, Sehun tidak melajukan mobilnya ke kantornya. Pria itu mendatangi jalanan yang kemarin Hyunjin beritahukan. Memberhentikan mobilnya disisi trotoar, Sehun keluar dari mobil dan mulai mengamati keadaan sekitar. Sampai sepasang netranya menangkap sebuah cctv terpasang agak jauh dari posisinya berdiri. Lantas Ia kembali masuk kedalam mobilnya.

Namun, sayangnya ekspektasinya melenceng. Ketika pergi ketempat dimana semua rekaman aktivitas jalanan dipantau kala itu, menit-menit bagian Irene mengalami penyerempetan seperti sengaja dipotong dan musnah begitu saja. Pria itu sudah berulang kali berbicara pada petugas disana namun, jawaban yang sama Ia dapatkan berulang kali.

"Maaf saya tidak tau."

Kalau tidak ingat etika, mungkin Sehun sudah melayangkan tinjunya bebas. Orang-orang disana seolah tidak terlalu mempedulikannya. Dengan rasa kesal berlipat, Sehun akhirnya lebih memilih hengkang daripada kalap dan menghajar mereka semua.

Jika Ia mengantongi bukti kan jadi lebih mudah mencari si pelaku sialan itu. Ini sudah dalam tindak kriminal dengan tuduhan percobaan pembunuhan, meski Irene hanya mengalami lecet-lecet tapi tetap saja.

Langkahnya kini membawanya sampai pada kantor. Agaknya pukul setengah 9 pagi pria itu baru menampakkan diri. Melewati kubikel-kubikel milik karyawannya Ia merasa sedang diperhatikan. Ia melirik dan mendapati tatapan-tatapan aneh secara tersembunyi di layangkan oleh sebagian karyawannya.

Bahkan Sehun sampai memperhatikan apa yang Ia kenakan saat ini. Tidak ada yang aneh dan semua wajar, lalu apa yang begitu menyibukkan mereka memperhatikan dirinya sampai seperti itu?

Sehun berdeham cukup keras hingga mampu mengembalikan seluruh karyawan disana pada pekerjaan masing-masing.

Menggelengkan kepalanya pelan, pria 44 tahun itu mantap angkat kaki menuju ruangannya. Tadi, Ia sempat mengirimkan pesan singkat untuk sekretarisnya bahwa Ia datang terlambat karena ada sedikit keperluan.

Pintu itu dibuka oleh Sehun dan Mina yang tengah duduk memeriksa lembaran demi lembaran kertas itu mendongak.

"Ah selamat pagi, Pak.", sapa gadis tembam itu ramah.

"Mina?"

Kedua alis Mina tertarik keatas, "Ya, Pak?"

Sejenak Sehun kembali menilik penampilannya pagi ini, "Apa ada yang aneh dari saya?"

Mina mengernyit, "Aneh? Aneh gimana, Pak?", tanyanya sedikit terkekeh.

"Ya menurut kamu?"

Mata sipit itu tergantikan oleh kurva lurus, "Ga sih, Pak. Bapak masih ganteng seperti biasanya hehe...", gurau Mina.

𝙎𝙩𝙚𝙥𝙢𝙤𝙩𝙝𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang