Killua X Readers : Keceplosan!

371 45 16
                                    


Keceplosan!

.

.

.

Warning : Fanfiction (character x readers), alternative universe, teen fiction.

.

.

.

Selamad meniqmaty wahay para boocyn halu :)

***

Bel tanda pergantian jam pelajaran berbunyi. Siswa-siswi kelas 8-H bergegas mengganti seragam dengan pakaian olahraga, bersiap untuk memulai pelajaran olahraga.

Beberapa orang siswi masih berganti pakaian dan merapikan penampilan di ruang ganti, termasuk seorang gadis berambut (your hair color and the length of your hair) yang sedang mengucir rambutnya sambil bercermin. Gadis itu tersenyum lebar menatap pantulan dirinya pada cermin, sepasang mata (your eyes color) sang gadis menyorotkan semangat.

"Yosh! Aku siap!" Gadis itu menoleh ketika teman-temannya memanggilnya, "(Name)! Ayo, cepat ke lapangan!"

"Asyaaap!" Gadis bernama (name) tersebut mengangguk dan melangkah mengikuti teman-temannya menuju ke lapangan.

Seraya memacu kedua tungkainya untuk berlari, (name) berbincang dengan salah seorang temannya. "Kita harus cepat, kalo terlambat bisa dihukum Satotz-sensei," ujar teman (name).

"Dihukum 'gimana memangnya?" tanya (name) sambil menaikkan sebelah alisnya. "Dihukum lari keliling kota satu putaran."

"Setengah putaran," lanjut (name), lalu temannya menimpali, "Bersihkan sel kulit mati dan kotoran."

Kedua siswi itu tertawa bersama. "Kalo begitu sih naik delman aja sambil keliling kota," gurau (name) membuat temannya itu tertawa.

"Omong-omong, delman itu apa, (name)?"

"Eh? Entahlah, aku juga gak tahu, hehe."

Sesampainya di lapangan, Satotz-sensei sebagai guru olahraga tengah berdiri tegap di depan barisan para siswa-siswi. (Name) bersama beberapa orang siswi lainnya segera memasuki barisan dan bersiap untuk mengikuti pelajaran.

"Materi pelajaran hari ini adalah permainan bola besar," ujar Satotz-sensei sembari mengelus-elus kumis hitamnya yang melengkung. "Untuk hari ini, anak lelaki dan anak perempuan akan bermain secara terpisah dengan materi yang berbeda."

Tidak ada yang protes atau mengomentari ucapan yang dilontarkan oleh Satotz-sensei, karena memang tidak ada pengaruh apapun terhadap keputusan dari sang guru. Para siswa-siswi pun tetap diam mendengarkan.

"Anak lelaki akan bertanding futsal, sementara anak perempuan akan bermain bola voli," lanjut Satotz-sensei.

Maka dari itu, lapangan dibagi menjadi dua bagian. Setengah untuk lapangan futsal bagi anak lelaki dan setengah untuk lapangan voli bagi anak perempuan.

Saat ini, para siswi dipersilakan bermain voli untuk berlatih sebelum pengambilan nilai. Satotz-sensei memperintahkan para siswi untuk membentuk sebuah tim beranggotakan enam orang yang akan berhadapan dengan tim lain pada pengambilan nilai nanti. Para siswi pun memutuskan mengadakan undian untuk memilih anggota tim agar adil.

Hunter X Hunter Gabut StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang