Keluarga Tercemar At Least but Not Last

259 30 83
                                    


[Killua POV]

ADA YANG NYAHUT TAPI GAK ADA WUJUD!

Eh, tapi gue kayak kenal suaranya. Gue ngintip dari celah pintu, semoga mata gue gak bintitan habis ini. Ternyata, gue lihat penampakan lagi.

Ada kuntilanak gosok gigi pake sikat WC.

'Pemandangan nista macam apa ini, ya Gusti nu agung." –Killua lelah, mak.

"Aniki, gue tahu lu baka, tapi gak begini juga caranya!" Gue elus dada, berusaha sabar lihat kelakuan absurd yang bervariasi dari aniki.

"Begini gimana?" Aniki pura-pura bodoh, padahal aslinya memang go*lok /plak.

Terlanjur emosi, gue ngegas, "GOSOK GIGI TUH PAKE SIKAT GIGI YA BUKAN SIKAT WC! TERUS LU GAK SADAR APA, ITU BUKAN PASTA GIGI TAPI KRIM CUKUR AYAH, WOY!"

Aniki bengong natap sikat WC yang dipegangnya, mana mulutnya udah penuh busa krim cukur. Sungguh swatu keboduohan yang tyada tara.

Aniki merespons, "Oh."

What the nani, oh—

"Pantas aja pahit-pahit gimana 'gitu rasanya."

"Bodo amat!" Gue ngacir ke dalam kamar mandi, berdiri di depan cermin wastafel terus ambil sikat gigi sama pasta gigi punya gue yang mereknya pepusodensu rasa cokelat.

Aniki yang berdiri di sebelah langsung gue usir, "Gue mau sikat gigi, minggir lu makhluk astral!"

Eh, pas gue dorong si aniki ternyata tembus.

Oke ... aniki gak punya jubah tembus pandang kayak Harry Puter. Jadi, itu bukan aniki.

Gue syok, makhluk itu tiba-tiba nungging kayak pelari lagi start jongkok. "AING MAUNG!"

"GUE GAK NANYA LU SIAPA WOY! LAGIAN LU ITU KUNTILANAK BUKAN MACAN!"

Untungnya bathtubs dekat, jadi gue gampang ambil gayung untuk dilempar ke makhluk yang menjelma jadi aniki.

Iya, itu fungsi gayung; buat dilempar ke setan bukan buat mandi di bathtubs, kan ada shower.

Kampret, setannya hilang pas gue lempar gayung, menyisakan suara benturan gayung dengan dinding terus jatuh ke lantai. Seketika hening.

Jantung gue deg-degan karena ketakutan. Tapi, sekarang udah gak apa-apa, gue tinggal sikat gigi terus keluar dari sini.

"Eh, sikat giginya mana ... jatuh ke lantai."

Ekspresi gue ketika lihat sikat gigi sama pasta gigi jatuh ke lantai =_=)

Gue baru mau ambil, mendadak mukanya aniki muncul dari lantai.

"Hai, Tayo."

"EH AYAM KAGET KODOK TERBANG!"

Habis latah, gue terpeleset terus terjengkang dan akhirnya gue tercebur di bathtubs yang berisi air. Kayaknya makhluk itu niat banget ngerjain gue sampe segitunya.

Jam empat pagi, gue udah mandi gara-gara dijahili makhluk gaib.

Iya, habis tenggelam di bathtubs, gue sekalian mandi terus sikat gigi. Airnya dingin, tapi gue kebal. Untungnya si setan nista gak muncul lagi.

Tapi, tidak semudah itu Fergunawan.

Gue keluar dari kamar mandi, cuma pake handuk yang tersedia untuk siapa aja. Baju piyama yang basah udah gue taruh di keranjang pakaian kotor. Gue gak bawa baju ganti karena gue mandinya terpaksa dan tanpa diduga.

Hunter X Hunter Gabut StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang