Pulang Naik Go-Send

260 38 147
                                    


"Leorio, gimana kalo kita beli rumah aja?"

"Hah?"

Dalam hitungan ketiga, satu ... tiga!

"BELI RUMAH BAPAKMU!" Leorio ngegas, "Beli rumah apaan?! Rumah barbie?! Rumah lego?!"

Gon cekikikan, "Rumah teletubbies :v"

"Heh, sejak kapan teletubbies jual rumah >:("

Gon malah ngakak selagi Leorio nyeret si bocah menuju geladak kapal. "Kenapa habis ketemu bapakmu jadinya gak waras begini, sih?" Leorio misuh-misuh, "Udah susah bapaknya dicariin, pas udah ketemu anaknya malah jadi gila."

"Ya mending beli rumah teletubbies daripada beli rumah tusuk sate," kata Gon sambil cengar-cengir, sementara Leorio makin dongkol.

"Sekalian aja beli tuh rumah kentang! Bukan cuma HP yang kentang!" balas Leorio ngawur.

Kenapa yang disebut rumah angker semua, nanti rumah darah disebut juga nih :<

Para penumpang di geladak kapal noleh ke arah Leorio sama Gon yang baru datang udah ribut. Apalagi pas duo sering gila itu nyamperin Ging yang molor bersama seekor burung camar yang bertengger di kepalanya untuk bertelur.

Gon dengan bangga nunjuk bapaknya kayak lagi nunjuk pahlawan bertopeng syuting film Bollywood, "Itu ayahku!"

"UDAH TAHU!" Leorio mulai hipertensi pas lihat bapaknya Gon yang asyik tidur, padahal anaknya keluyuran. 'Gue ragu kalo anaknya hilang bakal dicariin sama bapaknya,' batin Leorio sangsi.

"Ayah, ada yang baru nih :D"

Gon jongkok di samping kiri Ging sambil tampar bolak-balik muka bapaknya. "Ayah, jangan tidur di siang bolong, nanti tersambar petir!" Bocah itu ketawa-ketiwi asyik sendiri, sementara Ging malah tidur makin nyenyak.

Leorio lempar teflon ke mukanya juga gak bangun tuh orang, pengen sih tapi gak ada barangnya.

'Apa gue lempar aja orangnya, ya? Mumpung ini lagi di tengah laut supaya tenggelam, digitit ikan hiu terus ditelan paus,' pikir Leorio dengan otak kriminalnya, tapi dendamnya hilang pas lihat Gon. Mana tega Leorio sama teman mininya itu.

"Ayah, bangun sebentar, yah," pinta Gon sembari ndusel-ndusel manja sama bapaknya, persis anak kucing minta makan royal ca*in yang lebih mahal dari w*iskas makanannya Killua /plak

Leorio melongo, ekspektasinya akan hubungan antara Ging sama Gon yang berupa parodi Ratu Elsa sama Putri Anna versi Opera Van Java tahun 2016 ke bawah ternyata salah kaprah.

"Ini malah mirip Panji Petualang lagi ngasuh bayi citah," gumam Leorio sweatdrop.

Sementara si oreoh bernyawa nonton adegan bapak sama anak yang mesra bin nista itu, Gon merengut sambil cemberut imut kayak marmut karena bapaknya gak bangun juga. Tidurnya udah kayak orang mati.

Leorio mencerocos, "Gon, itu bapakmu bukan mayat? Dari tadi gak bangun-bangun, kayaknya kalo gue tonjok juga masih ngorok. Coba sini gue aja yang bangunin."

Ya ampun, itu mulut atau ember bocor? Leorio mulutnya memang gak punya rem :|

Leorio jongkok di sebelah kanan Ging, mulutnya monyong sampe ke telinga bapaknya Gon untuk berbisik, "Man robbuka?"

Sepasang mata Ging melotot terbuka, si bapak spontan lompat terus mendarat dengan gaya Pad*le Pop nyerang Eye Shadow Master sambil meraung, "AING MAUNG!"

"SALAH JAWABANNYA WOY!" Leorio ngegas kayak tabung gas elpiji 3 kg.

Si burung camar yang tadi hinggap di kepala Ging terbang ke langit meninggalkan sebutir telur yang nyangkut di rambutnya.

Hunter X Hunter Gabut StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang