Minifict : After School (Republish)

363 54 16
                                    


Hehe, tumben ya rajin bikin mini fanfiction segala :v

Okelah, silakan dibaca :3

*** After School 1 ***

"Killua!"

Si bocah berambut perak menoleh, mendapati temannya—si bocah berambut jabrik—berlari mendekat. "Mau pulang 'kan? Bareng, yuk!"

"Oh, Gon," Killua mengangguk, "ayo."

Keduanya asyik berbincang seraya berjalan menuju pintu gerbang Hunter Junior Highschool. Namun, Gon tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. Tatapan terkejut diarahkannya ke pintu gerbang.

Killua yang bingung lantas ikut menoleh. Detik berikutnya, Killua menyesal karena menoleh.

Pemandangan yang menyakitkan terpampang jelas di hadapan kedua keturunan jones tersebut. Rasanya ingin jadi orang ketiga dan keempat untuk memisahkan pasangan yang seenaknya saja pamer kemesraan, apalagi di depan keturunan jones seperti Gon dan Killua.

"Mau lewat gerbang belakang?"

"... ayo."

Berputar balik, memunggungi pemandangan yang sempat membuat liver keduanya terasa seolah kehilangan fungsi untuk menetralisir racun (pemandangan tadi) sementara.

"Gon."

"Ya?"

"Pacaran, yuk."

Selama bersekolah, ini pertama kalinya Killua harus memanjat tembok pagar untuk selamat dari kejaran teman sendiri.

*** After School 2 ***

Sedangkan di pintu gerbang Hunter Junior Highschool, Machi tengah menunggu abang Gerebu untuk mengantarnya pulang ke rumah.

Akan tetapi, belum satu menit abang Gerebu sampai di lokasi jemput, seorang pemuda berkulit pucat dan berambut merah yang bertampang layaknya badut sirkus versi horor tiba-tiba datang tak dijemput pulang sendiri.

"Machi," sapanya dengan nada suara datar. Meski ia tetap tersenyum, namun senyumannya terlihat mengerikan sehingga membuat kucing yang melihatnya seketika merinding, bulunya berdiri semua.

"Apa, Hisoka?" Machi membalas tak kalah datar.

"Pulang bareng, yuk," ajaknya, kali ini nada suaranya terdengar dipaksakan untuk terdengar riang.

Machi mendengus. 'Modus basi,' batin Machi, antara jengkel dan geli.

"Aku pulang sama abang Gerebu."

"Tahu, kok," Hisoka tersenyum lebar, "karena abang yang akan mengantar Machi pulang sudah datang sekarang~♡"

Machi tertegun melihat layar ponsel Hisoka yang menampilkan aplikasi Gerebu dengan peta yang menunjukkan titik lokasi keduanya.

Dan pada akhirnya, si abang Gerebu di-cancel dengan alasan "Driver minta dibunuh".

*** After School 3 ***

Beralih ke toilet siswa, di mana seorang laki-laki berambut pirang yang bisa saja masuk ke toilet siswi karena berwajah cantik melebihi banci Thailand—by the way, dia benar-benar seorang lelaki walau tidak sejati—beranjak hendak keluar setelah buang air kecil.

Cebok atau nggak, hanya dia sendiri dan Tuhan yang tahu karena saya nggak tahu kalo cowok habis buang air kecil itu cebok atau nggak.

Kalo saya sih cebok :v /gak nanya

"Lega," desahnya, merasa lega setelah satu jam pelajaran terakhir menahan hasrat buang air kecil.

Baru saja hendak keluar toilet, siswa tersebut terkejut, berhenti sejenak dan melangkah mundur menjauhi sosok yang amat sangat dibencinya di Hunter Junior Highschool ini.

Kuroro atau Chrollo Lucifer, bukan Kuroko atau Pororo. Kadang saya typo ngetik namanya :v

Si rambut pirang menatap garang pemuda berambut hitam yang berdiri menghadang di pintu toilet. Mata si pirang yang semula biru berubah menjadi merah.

Ganti softlens secara otomatis.

"Apa maumu?" tanyanya sinis, penuh akan kebencian.

Sementara Kuroro hanya menatap datar mata merah si rambut pirang. "Kurapika," panggil Kuroro dengan suara beratnya yang menyamai suara om-om nggak tamat sekolah.

"Cepat katakan apa maumu!" bentak Kurapika, ganyante kamu ya mbak—eh, mas.

/digebok rantai/

Menuruti bentakan si pirang, Kuroro menurunkan tatapan datarnya ke arah selangkangan Kurapika.

"Retsleting celanamu terbuka."

Kemudian, di saluran air tampak cairan merah mengalir dari tubuh Kuroro yang kepalanya nyangkut di salah satu toilet—nah, ingat, ini toilet siswa—dengan posisi tubuh bertekuk lutut.

Ada bekas jejak sepatu Kurapika di punggungnya yang meninggalkan noda pada seragam Kuroro.

Sementara itu, tak hanya mata, wajah sampai telinga Kurapika memerah dan terasa panas. "Dasar hentong!" jeritnya geram sambil berlari keluar pintu gerbang Hunter Junior Highschool.

Dalam hati, dengan kondisi nyaris tak sadarkan diri, Kuroro berkata, 'Ternyata dia benar-benar lelaki.'

*** After School 4 ***

"Uuuh ... Killua-niichan ke mana?"

Alluka masih setia menunggu abang tersayangnya yang menjanjikan janji palsu untuk pulang bersama.

Hm, yang namanya di-PHP sama keluarga sendiri tuh lebih nyesek :'(

Jam berapa sekarang? Oh, tidak perlu ditanya pun Alluka sudah tahu kalau sekarang ini sudah hampir maghrib. Langit mulai menggelap seiring sang surya terbenam di ufuk barat beberapa saat lalu. Hanya Alluka seorang yang tersisa di Hunter Junior Highschool.

Atau mungkin tidak.

Tampak sosok adiknya, Kalluto, sedang berjalan menghampiri Alluka. Wajah Kalluto tak menunjukkan ekspresi apapun selain datar sedatar dadanya.

/dikeroyok sampe bonyok/

"Ka-Kalluto," Alluka menatap penuh harap pada adiknya itu, matanya sudah berkaca-kaca menahan tangis, "aku ingin pulang...."

Kalluto tak mengatakan apa-apa, hanya terus berjalan dengan Alluka mengekor di belakangnya. Kakak beradik hode /plak/ trap sejati /plak plak/ tersebut berjalan beriringan sampai di rumah mereka.

Alluka begitu bahagia melihat pintu rumahnya yang sangat dirindukan melebihi rindunya pada abang tukang PHP itu /plak/

Dengan semangat hidup yang baru, Alluka mendobrak pintu rumah sampai terlepas dari engselnya dan berseru, "Tadaimaaaaaaaaaa!"

"Alluka? Kau pulang dengan siapa?" tanya sang ayah, Silva.

Aduh baik banget pak /plak/

Alluka menunjuk ke belakangnya. "Aku pulang bersama Kalluto!" jawabnya. "Tadinya aku menunggu Killua-niichan tapi aku di-PHP, jadi aku pulang sama Kalluto aja."

Silva mengerutkan dahinya. "Kalluto tidak bersekolah di sekolah yang sama denganmu," kata Silva. "Dia masih kelas enam SD."

Mendengar hal itu, Alluka merasa seperti disambar petir. Perlahan, Alluka menoleh ke belakang....

Kosong? Astaghfirullahal'azhim.

Lalu, siapakah sebenarnya yang menuntun Alluka menuju rumahnya sepanjang perjalanan pulang tadi?

Selesai.

Hunter X Hunter Gabut StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang